Show simple item record

dc.contributor.advisorArif Hidayat
dc.contributor.author16521129 Tiara Habiba Jiddah
dc.contributor.author16521178 Tiara Habiba J
dc.date.accessioned2021-05-06T04:55:53Z
dc.date.available2021-05-06T04:55:53Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/28607
dc.description.abstractPabrik penghasil Asam Akrilat berkapasitas 30.000 ton/tahun ini rencana didirikan pada tahun 2025 di Cilegon,Banten. Metode yang digunakan adalah Oksidasi Propilen dengan katalis molybdenum oxide. Bahan baku yang dibutuhkan adalah propilen dan udara. Dalam produksi digunakan proses Propylene Oxidation RouteAsam akrilat merupakan bahan kimia intermediate yang banyak digunakan dalam proses produksi ester akrilat dan resin yang kemudian dipolimerisasi sehingga menjadi cat, pelapis, tekstil, perekat, polis, dan plastik. Berdasarkan dari fungsinya tersebut, permintaan global untuk asam akrilat diperkirakan meningkat 4,5% per tahun dengan didorong oleh pertumbuhan Super Absorbent Polymer (SAP) sebesar 5,5% per tahun dan ester akrilat sebesar 4% per tahun selama 2016 – 2021. Indonesia masih mengandalkan produk impor untuk mencukupi kebutuhan konsumsi asam akrilat dalam negeri. Hal ini dikarenakan sampai sekarang hanya ada satu pabrik asam akrilat di dalam negeri yaitu PT. Nippon Shokubai yang berkapasitas 140.000 ton per tahun. Sehingga pendirian pabrik asam akrilat di Indonesia dapat dikatakan memberikan prospek yang sangat baik guna mencukupi kebutuhan domestik dan mancanegara. Pabrik asam akrilat direncanakan didirikan di Cilegon, Banten. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun dengan kapasitas 30.000 ton/tahun. Pada proses produksinya digunakan proses Propylene Oxidation Route. Pada proses tersebut dibagi menjadi dua bagian dalam produksinya, bagian pertama digunakan untuk mengkonversi propilen menjadi akrolein pada kondisi operasi 300°C dan tekanan 3 atm yang menghasilkan konversi sebesar 97,32%. Sedangkan bagian kedua digunakan untuk mengkonversi akrolein menjadi asam akrilat pada kondisi operasi 250°C dan tekanan 3 atm yang menghasilkan konversi sebesar 99%. Dalam menunjang proses produksinya, diperlukan air untuk proses utilitas sebesar 1.671.195,3566 kg/jam dan 354.9589 kWh. Sebuah parameter kelayakan pendirian pabrik menggunakan analisis ekonomi dengan modal total investasi yang terdiri dari Penanaman Modal Tetap sebesar Rp273,883,800,722.76 dan Modal Kerja sebesar Rp160,811,659,414. Total Biaya Rp1,182,930,283,669 dan Penjualan Tahunan Rp1.249.150.586.746 sehingga didapatkan keuntungan sebelum pajak Rp 404.519.162.076 dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp 194.169.197.796. Sebuah penghitungan parameter setelah pajak adalah persentase Return On Investment (ROI) 24.172%, Pay Out Time (POT), Discounted Cash Flow (DCF) 19.3426%, Break Event Point (BEP) 59,13%, sedangkan Shut Down Point (SDP) 42.22%. Dari analisis di atas menunjukkan hasil yang layak, sehingga dapat disimpulkan pabrik ini tepat untuk didirikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectasam akrilaten_US
dc.subjectpropilenen_US
dc.subjectudaraen_US
dc.titlePra Rancangan Pabrik Asam Akrilat Dari Propilen Dan Udara Dengan Kapasitas 30.000 Ton/Tahunen_US
dc.Identifier.NIM16521129
dc.Identifier.NIM16521178


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record