dc.contributor.author | Vebriana, Vera /12711120 | |
dc.date.accessioned | 2021-05-05T03:55:23Z | |
dc.date.available | 2021-05-05T03:55:23Z | |
dc.date.issued | 2017-09-11 | |
dc.identifier.uri | https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/28563 | |
dc.description.abstract | Human Imunodeficiency Virus(HIV) merupakan jenis retrovirus yang berasal dari genus lentivirusprimata, yang merupakan agen penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Meluasnya HIV-AIDS memberikan dampak buruk terhadap pembangunan nasional secara keseluruhan. Pemerintah Indonesia telah menjalankan berbagai program dari tahun ke tahun untuk menanggulangi kasus tersebut. Dari bebarapa upaya tersebut salah satunya dengan melakukan program pelayanan konseling dan testingdisebutmobilevoluntary counselling and testing (VCT). Dinas Kesehatan Yogyakarta mentargetkan sebanyak 25 puskesmas dikotaYogyakarta dapat melayani VCTuntuk mengendalikan penyebaran HIV/AIDS.Tujuan Penelitian: Peneltianini bertujuan untuk mengetahuigambaranprogram pelayanan mobileVCT di kota Yogyakarta Metode Penelitian: Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus.Tehnik pengambilan sample dengan purposive sampling. Data primer diperoleh langsung dari informan melalui wawancara mendalam Hasil: Pelaksanaan mobile VCT di kota Yogyakarta berdasarkan konsep program mobile VCT merupakan entry pointyang memberikan informasi secara menyeluruh untuk merubah perilaku berisiko dengan prinsip sukarela.Cakupan mobile VCT di kota Yogyakarta menjangkaucukup luas diberbagai tempat. Regulasi program mobile VCT diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 74 tahun 2014.Tujuannya menanggulangi HIV/AIDS pada populasi kunci beresiko tinggi. Efektifitas program mobileVCT yaitu untuk mendapatkan intervensi yang efektif tentang HIV/AIDS dan mengetahui secara dini status HIV/AIDS. Implementasi program mobile VCT meliputi tahap konseling pra tes , testing , konseling pasca tes. Program mobileVCT memerlukansumber daya manusia yang terlatih , sarana dan prasarana, serta biaya yang ditanggung sepenuhnya oleh lembaga global fund dan pemerintah. Indikator keberhasilan program mobile VCTdi KPAkota Yogyakartamencapai 70% sedangkan di puskesmas Gedong Tengen sebagai puskesmas rujukan mencapai target 100%.Kesimpulan: Pelaksanaan program VCT secara mobile di kota Yogyakarta sudah baik dan efektif sesuai dengan pedoman pelaksanaan Pedoman Pelayanan Konseling dan Testing HIV/AIDS. | en_US |
dc.description.sponsorship | dr. Sani Rachman Soleman, M.Sc | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Yogyakarta | en_US |
dc.subject | mobile VCT | en_US |
dc.subject | HIV/AIDS | en_US |
dc.title | Analisis Pelaksanaanprogram Mobile Vct Di Kota Yogyakarta | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |