Show simple item record

dc.contributor.advisorWilli Ashadi
dc.contributor.authorNaila Adiba
dc.date.accessioned2021-04-29T07:25:14Z
dc.date.available2021-04-29T07:25:14Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/28435
dc.description.abstractBangsa Yahudi yang pada awalnya merupakan bangsa yang berdiaspora di seluruh dunia pada akhirnya dapat bersatu ketika negara Israel merdeka pada tahun 1948. Gerakan zionisme yang awalnya muncul akibat dari rasa nasionalisme yang tumbuh ketika bangsa Yahudi mendapatkan diskriminasi dari berbagai bangsa di dunia menjadi identitas bagi negara Israel. Ide pokok zionisme adalah gabungan dari nasionalis dan agama. Upaya Israel untuk bertahan di Palestina mendapatkan hambatan ketika Mesir dikuasai oleh presiden dengan latar belakang Ikhwanul Muslimin. Mursi membuat kebijakan yang berpihak kepada Palestina. Kebijakan-kebijakan tersebut apabila dibiarkan akan membawa pengaruh buruk bagi negara Israel. Untuk itu dalam penelitian ini akan diteliti mengenai bagaimana identitas Israel mempengaruhi pengambilan kebijakan yang dibuat oleh Israel dalam menanggapi kebijakan luar negeri Mursi. Penelitian ini menggunakan teori konstruktivisme yanng mana menganggap bahwa identitas negara merupakan komponen penting dalam pembuatan kebijakan negara di dunia internasional. Ajaran nasionalisme yang ada dalam zionisme dan kepentingan untuk mempertahankan wilayahnya adalah latar belakang dari setiap kebijakan yang diambil oleh Israel dalam menanggapi kebijakan Muhammad Mursi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectZionismeen_US
dc.subjectIsraelen_US
dc.subjectMesiren_US
dc.titleAnalisis Pengaruh Identitas Terhadap Kebijakan Luar Negeri Israel Dalam Merespon Kebijakan Muhammad Mursi Di Mesir Tahun 2013en_US
dc.Identifier.NIM16323091


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record