Show simple item record

dc.contributor.advisorAgus Taufiq
dc.contributor.authorWahyu Setyati
dc.date.accessioned2021-04-29T04:55:44Z
dc.date.available2021-04-29T04:55:44Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/28426
dc.description.abstractPabrik Etil Akrilat memiliki prospek yang baik, mengingat kebutuhan Etil Akrilat di Indonesia yang terus meningkat. Bahan utama Asam akrilat diperoleh dari PT. Nippon Shokubai Indonesia, Cilegon dan etanol dari PT. Bukit Manikam Subur Persada, Lampung. Pabrik ini direncanakan akan dibangun di Cilegon, di atas lahan seluas 12.958 m2, di provinsi Banten, Jawa Barat pada tahun 2025. Pabrik kimia ini akan dioperasikan selama 330 hari atau 24 jam sehari dengan total 132 karyawan. Pabrik Etil Akrilat menggunakan proses esterifikasi dengan kapasitas 24.000 ton/tahun, memiliki kemurnian 99,5%. Reaksi terjadi dalam tangki reaktor Fixed Bed, yang dioperasikan terus menerus dalam suhu 70 ° C dan tekanan pada 1 atm, sebagai pemanas reaktor digunakan uap. Perbandingan antara asam akrilat dan etanol yang digunakan dalam reaksi adalah 1: 1,1. Pabrik ini menggunakan 74.008,461 kg / jam air dari sungai Cidanau yang di olah di unit utilitas, 2822,844 kg / jam uap dan 182 kW tenaga listrik yang disediakan oleh PLN dan juga membutuhkan generator sebagai cadangan. Seluruh produk ouput dari reaktor adalah dalam bentuk cair, kemudian di alirkan ke dekanter, dan di murnikan dalam dua kolom distilasi dan siap di pasarkan. Parameter kelayakan menggunakan analisis ekonomi dengan total investasi modal sebesar Rp 569.509.844.259 terdiri dari Rp 1.317.838.263.136.250 sebagai investasi modal tetap, dan Rp 200.131.213.692 sebagai modal kerja. Total biaya Rp 569.509.844.259 dan hasil penjualan tahunan Rp 1.713.960,000,000 sehingga di peroleh laba Rp 138.941,379.113 sebelum pajak, dan 97.258.965.379 1 setelah pajak. Hasil hitungan parameter adalah persentase Return On Investment (ROI) 39,93% setelah pajak, Pay Out Time (POT) 2,00 tahun setelah pajak, Discounted Cash Flow (DCF) 27,15%, Break Event Point (BEP) 46,45%, sementara Shut Down Point (SDP) 27%. Dari analisis ekonomi menunjukkan bahwa hasilnya memuaskan sehingga pabrik layak untuk di bangun.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEtil Akrilaten_US
dc.subjectAsam Akrilaten_US
dc.subjectEtanolen_US
dc.subjectFixed Bed Reaktoren_US
dc.subjectParameteren_US
dc.subjectinvestasien_US
dc.titlePrarancangan Pabrik Etil Akrilat Dari Asam Akrilat Dan Etanol Kapasitas Produksi 24.000 Ton/Tahunen_US
dc.Identifier.NIM15521171


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record