Benchmarking Kinerja Rantai Pasok IKM Kulit Kabupaten Bantul Berdasarkan Supply Chain Operation Reference (SCOR) Model 12.0 dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)
Abstract
Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang memiliki potensi yang besar dalam pengembangan industri pengolaham kulit. Data menunjukan bahwa industri kulit merupakan industri unggulan kabupaten Bantul yang dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 8000 orang pada tahun 2018. Kementrian Perindustrian mengatakan bahwa 99% IKM di Indonesia memiliki masalah yang mengakibatkan kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Salah satu masalah yang dihadapi IKM di Indonesia adalah kurang mampunya pengelolaan supply chain yang berdampak pada tingkat efektifitas dan efisiensi bisnisnya, begitupula masalah yang dihadapi IKM Kulit Kabupaten Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan benchmarking kinerja rantai pasok pada 5 IKM Kulit Kabupaten Bantul yaitu IKM Kulit Brill Leather, IKM Fatimah Handcraft, IKM Genkzhi Leather, IKM Yanto Kulit, IKM Kulit Gandung dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis. Dari 5 IKM tersebut, IKM Fatimah Handcraft menjadi target perbaikan karena memiliki nilai efisiensi relatif terendah dari yang lain (<1). Perbaikan untuk meningkatkan nilai efisiensi IKM Fatimah Handcraft tersebut mengacu pada model perhitungan VRS. Perbaikan untuk meningkatkan efisiensi DMU 2 IKM Fatimah Handcraft dengan benchmarking terhadap DMU 5 IKM Yanto Kulit. Dengan melakukan perbaikan output pada variabel deliver dinaikan sebesar 0,02% dengan mengurangi cost dari kegiatan pengiriman. Perbaikan pada variabel plan sebesar 8,83% dengan melakukan pemadatan waktu kegiatan perencanaan. Variable perbaikan selanjutnya adalah enable dengan nilai perbaikan sebesar 8,9% dapat dilakukan dengan memperbaiki proses management supplay chain human resourches dengan memperhatikan kegiatan-kegiatan utama.
Collections
- Industrial Engineering [2224]