Evaluasi Tingkat Penerimaan Masyarakat terhadap Aplikasi Jogja Istimewa menggunakan Modifikasi Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2)
Abstract
Evaluasi Tingkat Penerimaan Masyarakat terhadap Aplikasi Jogja Istimewa menggunakan Modifikasi Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2).
Pada tahun 2050, diperkirakan sekitar 70% dari populasi dunia akan tinggal di daerah perkotaan. Tentunya ini akan menimbulkan banyak masalah baru di dalam komunitas dan lingkungan perkotaan sehingga akan membuat pengelolaan kota akan menjadi semakin kompleks. Untuk membuat pengelolaan kota menjadi lebih mudah, pemerintah kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya sudah mulai menerapkan konsep smart city. Tak mau ketinggalan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga sudah mulai bergerak maju dengan menerapkan konsep Jogja Smart Province (JSP). Salah satu upaya dari Pemda DIY dalam mewujudkan konsep JSP adalah dengan meluncurkan sistem informasi travel & local (pemandu destinasi dan lokal) yaitu aplikasi Jogja Istimewa. Berbeda dengan aplikasi travel & local pada umumnya, aplikasi Jogja Istimewa ini merupakan aplikasi yang unik karena di dalamnya terdapat layanan-layanan e-government yaitu fitur permohonan informasi publik dan fitur E-Lapor. Selain itu, dalam aplikasi ini juga terdapat fitur jogja budaya yang menampilkan berbagai informasi terkait dengan peninggalan-peninggalan budaya yang ada di DIY. Tujuan dari dikembangkannya aplikasi Jogja Istimewa ini sebenarnya adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan akses informasi seputar DIY dan pelayanan publik di DIY. Namun, sejak aplikasi ini diluncurkan yaitu pada 23 September 2015 hingga saat ini, mayoritas masyarakat DIY masih belum mengunduhnya. Penelitian ini akan melakukan evaluasi tingkat penerimaan masyarakat terhadap aplikasi Jogja Istimewa dan faktor-faktor apa aja yang mempengaruhi penerimaannya. Penelitian ini menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) yang dimodifikasi dengan menambah variabel Trust dan Perceived Risk. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner secara online menggunakan google form ke 184 pengguna. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan SEM-PLS dan menggunakan software SmartPLS. Hasilnya, tingkat penerimaan masyarakat terhadap aplikasi Jogja Istimewa masuk dalam kategori cukup baik. Diketahui, bahwa Use Behavior dipengaruhi oleh Behavior Intention, Habit dan Facilitating Conditions. Sementara Behavior Intention dipengaruhi oleh Habit, Perceived Risk, Social Influence, Trust dan Performance Expectancy namun tidak dipengaruhi oleh Facilitating Conditions dan Effort Expectancy.