Hubungan Penggunaan Kosmetik Dengan Tingkat Keparahan Akne Vulgaris Pada Remaja Wanita Di Sma N 2 Sleman, Yogyakarta
Abstract
Akne vulgaris adalah penyakit peradangan kronis folikel
pilosebasea yang umum terjadi pada usia 14-17 tahun. Pada tahun 2007 terdapat
sekitar 80% remaja penderita akne vulgaris di Indonesia. Salah satu faktor penyebab
akne adalah penggunaan kosmetik. Dampak yang ditimbulkan oleh akne vulgaris
tidak hanya pada permasalahan fisik saja, akan tetapi akan berdampak pada kualitas
hidup seseorang dan kesehatan psikis pada remaja
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan penggunaan kosmetik dengan tingkat
keparahanakne vulgaris pada remaja wanita di SMA N 2 Sleman Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan
cross sectional. Pemilihan sampel dengan metode stratifikasi. Uji analisis yang
digunakan adalah uji chi-square.
Hasil Penelitian: Dari uji chi-square tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
frekuensi pembersihan wajah (p=0,842), pelembab wajah (p=0,351), pelindung wajah
(p=0,583) dengan tingkat keparahan akne vulgaris. Terdapat hubungan yang
bermakna antara jenis pembersih berupa sabun dengan scrub (p=0,017) dan
penggunaan bedak padat (p=0,007) dengan tingkat keparahan akne vulgaris.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara penggunaan kosmetik (frekuensi
pembersihan wajah, pelembab wajah, dan pelindung wajah) dengan tingkat keparahan
akne vulgaris. Terdapat hubungan antara penggunan kosmetik (jenis pembersih
berupa sabun dengan scrub dan penggunaan bedak padat) dengan tingkat keparahan
akne vulgaris para remaja wanita di SMA N 2 Sleman Yogyakarta
Collections
- Medical Education [2279]