| dc.description.abstract | Proses produksi merupakan hal penting karena dapat berpengaruh langsung terhadap tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan. Pada proses produksi seringkali ditemui permasalahan yang bersumber dari faktor internal, salah satunya dalam persediaan bahan baku. Permasalahan yang seringkali terjadi dalam persediaan bahan baku adalah kondisi overstock atau stockout. PT Sinar Tambang Arthalestari sebagai salah satu pelaku industry di Indonesia berupaya untuk terus meningkatkan kehandalan kegiatan operasionalnya berkaitan dengan persediaan dan kinerja gudang. Pada penelitian ini dilakukan simulasi terhadap perencaanaan optimasi persediaan menggunakan Monte Carlo untuk melihat proyeksi persediaan selama 7 (tujuh) periode ke depan dimulai Januari – Juli 2020. Selain itu dilakukan pengukuran kinerja gudang dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk pembobotan, Key Performance Indicators (KPI) dengan mengacu Frazelle Model, dan normalisasi dengan Standard Normalization (S-Norm). PT Sinar Tambang Arthalestari memiliki 25 KPI meliputi 5 KPI Receiving, 5 KPI Put Away, 5 KPI Storage, 5 KPI Order Picking, dan 5 KPI Shipping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil simulasi model skenario 1 dengan menerapkan Min Max yaitu pemesanan sebesar 34.685 ton pada saat nilai ROP 19.690 ton maka terjadi penurunan overstock sebesar 29,83% atau setara 7.094 ton/hari dibandingkan dengan model awal sistem nyata yang menerapkan pemesanan sebesar 45.000 ton pada saat nilai ROP 17.000 ton. Penerapan skenario 1 dapat menghemat biaya penyimpanan sebesar 28,12%. Nilai total akhir kinerja gudang batu bara diperoleh sebesar 79,337 yang artinya masuk ke dalam kategori Good dengan nilai kinerja tertinggi adalah proses Storage sebesar 84,488, Order Picking sebesar 80,261, Put Away sebesar 78,328, Shipping sebesar 78,142 dan nilai terendah adalah proses Receiving sebesar 70,742. | en_US |
