Perancangan Pusat Kebudayaan Papua Sebagai Pusat Kebudayaan Masyarakat Kota Sorong Dengan Pendekatan Pencegahan Kriminal Melalui Desain Lingkungan Di Kota Sorong
Abstract
Kota Sorong yang berada di daerah paling barat Papua mempunyai
berbagai macam seni dan juga budaya yang tak kalah dengan daerah–daerah
lainnya. Dan mendapatkan banyak apresiasi tinggi dari pemerintah maupun
masyarakat, hal ini bisa di lihat sangat banyaknya peminat yang tertarik ingin
lebih mengetahui atau juga belajar tentang karya-karya seni tentang papua,
mulai dari mesyarakat local atau juga wisatawan. Seperti banyaknya izin
melakukan kegiatan-kegiatan seni budaya dan juga atraksi kesenian, seperti
tarian papua, music tradisional papua, kerajinan tangan tas kecil khas papua
bernama noken, dan lain-lain. Akan tetapi permasalah perancangan yang
dihadapi yaitu perilaku vandalisme yang ada pada site. Dari permasalahan
Vandalisme tersebut, Penulis mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut
dengan cara menerapkan Criminal Prevention Through Environmental Design
(CPTED), akan tetapi implikasi negatif dari penerapan CPTED adalah
banyaknya sinar matahari yang akan masuk pada bangunan yang membuat
temperatur bangunan akan panas disaat jam tertentu. Maka dari itu cara untuk
menyelesaikan permasalahan vandalisme dan sinar matahari adalah dengan
cara Triz Matrix. Melakukan Analisis dengan mencocokkan Permasalahan pada
konteks Site dan Implikasi negatif dari permasalahan Konteks Site, dan akan
menemukan solusi terbaik untuk menanggulangi permasalahan tersebut.
Collections
- Architecture [3648]