Perbandingan Penggunaan Obat Sebelum dan Sesudah JKN di Puskesmas Wirobrajan dan Mantrijeron dengan Metode ATC/DDD
Abstract
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), mulai 1 Januari 2014 JKN resmi beroperasi. Metode ATC/DDD merupakan salah satu metode untuk melakukan perbandingan dan evaluasi penggunaan obat yang direkomendasikan oleh WHO (World Health Organization) sejak tahun 1996. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat pasien rawat jalan sebelum dan sesudah JKN selama 2013-2014. Data yang digunakan adalah data penggunaan obat pasien rawat jalan di LPLPO (Lembar Pemakaian dan Permintaan Obat) dan diolah menggunakan metode ATC/DDD kemudian dihitung penggunaan obat yang masuk dalam DU 90%. Signifikansi perbedaan penggunaan obat sebelum dan sesudah JKN diuji statistik dengan Paired Sample T-test dan Wilcoxon. Obat yang mengalami peningkatan terbesar di Puskesmas Wirobrajan adalah ranitidin dan di Puskesmas Mantrijeron adalah glimepirid, sedangkan jenis obat yang mengalami penurunan terbesar di kedua puskesmas adalah besi (II) sulfat. Puskesmas Wirobrajan memiliki perubahan obat sebelum atau sesudah JKN yaitu propil thio urasil, fluconazol, tramadol, natrium fenitoin, dan clobazam, sedangkan di Puskesmas Mantrijeron adalah famotidin, griseofulvin, dan piroksikam.Hasil uji statistik menggambarkan terdapat perbedaan perubahan kuantitas penggunaan obat (DDD/1000 KPRJ) pada besi II sulfat, parasetamol, asam askorbat, dan asam folat di Puskesmas Wirobrajan amoksisilin, asam askorbat dan klorfeniramin maleat di Puskesmas Mantrijeron dengan nilai P value <0.05.
Collections
- Pharmacy [1444]