dc.description.abstract | Sirih merah (Piper crocatum) telah banyak digunakan untuk
mengobati beragam penyakit terutama penyakit infeksi karena senyawa utama yang
dikandungnya, seperti flavonoid, tanin, alkaloid dan lain-lainnya. ` ekstrak etanol
daun sirih merah dengan pelarut aquades mempunyai kemampuan menghambat
perkembangbiakan dan membunuh bakteri Staphylococcus aureus dengan KHM
dan KBM 25%. Pada suatu penelitian juga dikatakan bahwa pelarut Tween 80 1%
dapat melarutkan ekstrak beberapa tingkat lebih baik dibandingkan aquades.
Tujuan : Untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih merah
(Piper crocatum) dengan pelarut tween dibandingkan dengan pelarut aquades
terhadap perkembangbiakan Staphylococcus aureus ATCC 25923 yang dilihat dari
Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM).
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
laboratorium. Percobaan dengan menggunakan metode dilusi cair. Pada metode ini
dilakukan pengenceran ekstrak sebanyak 7 kali baik pada ekstrak dengan pelarut
tween dan aquades sehingga konsentrasi ekstrak adalah: 50%, 25%, 12,5%, 6,25%,
3,13%, 1,56% dan 0,78%, setiap pengujian disertakan kontrol ekstrak, kontrol
media, kontrol bakteri dan kontrol antibiotik. Hasil penelitian dianalisis secara
deskriptif dengan melihat Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh
Minimum (KBM). Pada masing-masing bakteri dilakukan pengulangan sebanyak 4
kali
Hasil : Ekstrak etanol daun sirih merah dengan pelarut tween dan aquades memiliki
kemampuan menghambat perkembangbiakan bakteri Staphylococcus aureus
dengan nilai Kadar Hambat Minimal (KHM) pada konsentrasi 25% dan Kadar
Bunuh Minimal (KBM) pada penelitian ini tidak dapat ditentukan karena pada
konsentrasi tertinggi masih didapatkan perkembangbiakan bakteri dengan jumlah
yang bervariasi, semakin tinggi konsentrasi semakin sedikit perkembangbiakannya.
Kesimpulan : Ekstrak etanol daun sirih merah (Piper crocatum) dengan pelarut
tween dan aquades memiliki kemampuan aktivitas antibakteri yang sama dalam
menghambat perkembangbiakan bakteri Staphylococcus aureus. | en_US |