dc.description.abstract | Secara tradisional kebakaran terjadi jika ada tiga faktor, yaitu bahan yang mudah
terbakar, panas dan oksigen yang disebut teori segitiga api. Teori segitiga api tersebut
asal mula terciptanya api penyebab bencana kebakaran. Gedung KH. Mas Mansyur,
Universitas Islam Indonesia memiliki sarana proteksikebakarantetapi jarang dilakukan
pengecekan secara berkala dan jumlahnya yang kurang memenuhi standar serta belum
adanya peta jalur evakuasi guna mempermudah proses evakuasi. Di gedung juga belum
memiliki petunjuk arah tanda evakuasi, jalan keluar, dan tanda peringatan jika terjadi
kebakaran. Oleh karena itu peneliti menganalisis sarana prasarana pencegahan dan
penanggulangan di gedung KH. Mas Mansyur. Peneliti menggunakan metode
observasi, wawancara, dan checklist untuk mengetahui keadaan langsung dan
membandingkannya dengan standar peraturan yang berlaku. Hasil tingkat kesesuaian
sarana prasarana yang ada adalah APAR 67%, kotak hidran 56%, alarm 71%,
sprinkler 0%, detektor 40%, pintu darurat 71%, tangga darurat 50%, tempat
berhimpun 0% dan petunjuk arah 0%. Dari hasil yang ada masih di bawah standar
minimal 80% jika di katakan baik. Sedangkanuntukrekomendasipetajalur evakuasi
penelitimembuatulangpetagedunglalumenempatkansaranaprasarana yang
adasesuaistandarperaturan yang berlakudanberkonsultasipadaahli K3 kebakaran. | en_US |