Show simple item record

dc.contributor.authorMuhammad, Faiz Ihsan
dc.date.accessioned2017-03-20T03:20:13Z
dc.date.available2017-03-20T03:20:13Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2798
dc.description.abstractSebagai kota Pariwisata, kota Yogyakarta telah mengalami pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat singnifikan, hal ini dapat terlihat jelas pada kawasan primer Sagan. Dengan adanya pertumbuhan jumlah penduduk diperlukannya media mewadahi aktifitasnya, hal ini berupa properti. Permasalahan yang timbul disektor properti saat ini adalah jumlah demand (permintaan) yang bertambah dan supply (ketersediaan) yang terbatas. Disisi lain permasalahan yang dihadapi merupakan ketersediaan lahan yang terbatas, sedangkan untuk berkembangnya sektor properti memerlukan lahan. Alhasil ruang terbuka hijau yang ada telah di salah gunakan untuk dibangunannya properti. Dengan hilangnya ruang terbuka hijau terjadinya permasalahan efek rumah kaca (urban heat island). Maka penulis membangunan bangunan mixed use berkelanjutan di kawasan Sagan agar dapat mengatasi permasalahan keterbatasan lahan. Serta dengan pendekatan Passive Cooling yang dapat mengatasi permasalahan urban heat island. Terdapat 2 permasalahan yang ada pada Proyek Akhir Sarjana ini, yang pertama yaitu; sirkulasi dan tata ruang yang menarik namun mempertimbangkan kenyaman termal bagi pengguna bangunan. Permasalahan kedua, bagaimana merancang bangunan mixed use yang menerapkan passive cooling sebagai kriteria merancang exterior maupun interior yang menunjang estetika dan menciptakan kenyaman termal pada bangunan. Metoda yang digunakan digunakan yaitu pengumpulan data, penelusuran masalah, kemudian pemecahan masalah dengan 3 jenis analisis yaitu; analisis akses sirkulasi, analisis matahari, dan analisis angin. Setelah analisis dilakukan perumusan konsep hingga terciptanya sebuah rancangan bangunan baru kemudian dilakukan pengujian desain dengan visualisasi 3D dan maket. Hasil perancangan berupa Bangunan Mixed Use Berkelanjutan di Sagan, Yogyakarta yang menerapkan Passive Cooling sebagai dasar metode perancangan. Pada Mixed Use pengguna bangunan akan diberikan suasa yang berbeda, dengan fungsi yang berbeda. Apabila pengguna apartment akan dimanjakan dengan aktifitasnya didalam bangunan serta kenyaman fasilitas yang disediakan. Sedangkan untuk pengguna yang berada pada fungsi mall akan mengalami suasana baru dimana mall tersebut terbuka dan memiliki profil dari Passive Cooling sebagai pelengkap rancangan bangunan. Dimana dengan memanfaatkan pendinginan pasif bangunan Mixed Use dapat memberikan contoh bangunan berkelanjutan yang baik pada ruang lingkup sekitarnya. Kata Kunci: Bangunan Mixed Use Berkelanjutan, Passive Cooling, Sagan, Yogyakarta.en_US
dc.publisherUIIen_US
dc.relation.ispartofseriesTugas Akhir;
dc.subjectBangunan Mixed Use Berkelanjutanen_US
dc.subjectPassive Coolingen_US
dc.subjectSaganen_US
dc.subjectYogyakarta.en_US
dc.titleBangunan Mixed Use Berkelanjutan Di-Sagan, Yogyakarta Penerapan Pendinganan Pasif Sebagai Dasar Metode Perancanganen_US
dc.title.alternativeSustainable Mixed Use Building At Sagan, Yogyakarta Implementation Of Passive Cooling As The Basic Method For Designen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record