Perbedaan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja Pada Siswi Smp N 5 Yogyakarta Dan Santri Pondok Pesantren Baitussalam Klaten

Abstract

: Remaja adalah bagian yang penting dalam masyarakat terutama dinegara berkembang. Masa remaja merupakan periode penting bagi seseorang dalam membangun fondasi kehidupan reproduksinya. Pemahaman remaja akan kesehatan reproduksinya menjadi bekal remaja dalam berperilaku sehat dan bertanggung jawab, namun tidak semua remaja memperoleh informasi yang cukup dan benar tentang kesehatan reproduksi. Perubahan sosial, norma, nilai dan gaya hidup meningkatkan kerentanan remaja terhadap berbagai penyakit terutama berhubungan dengan kesehatan seksual dan reproduksi Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai kesehatan reproduksi remaja pada siswi SMP N 5 Yogyakarta dan santri Pondok Pesantren Baitussalam Klaten.Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan tekhnik simple random sampling sejumlah 129 santri dan 124 siswi.Metode pengumpulan data dengan menggunakan data primer yang di dapat dari pembagian kuesioner kepada siswa.Tekhnik analisis data menggunakan uji t independent. Hasil Penelitian : Responden berjenis kelamin perempuan yang rata-rata umur responden 14 tahun. Rata- rata tingkat pengetahuan siswa SMP N 5 Yogyakarta adalah 6.830 dan rata- rata pengetahuan Santri Baitu Salam adalah 6.689. Rata rata sikap siswa SMP N 5 Yogyakarta adalah 24.645 dan rata- rata sikap Santri Baitu Salam adalah 26.976. Rata- rata perilaku siswa SMP N 5 Yogyakarta adalah 6.451 dan rata- rata perilaku Santri Baitu Salam adalah 8.348 Simpulan : Karakteristik responden berdasarkan usia didominasi oleh usia 14 tahun. Pengetahuan pada siswi SMP N 5 Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan dengan santri Baitussalam.Sikap pada santri Baitussalam lebih tinggi dibandingkan dengan siswi SMP N 5 Yogyakarta sedangkan perilaku pada santri Baitussalam lebih tinggi dibandingkan dengan siswa SMP N 5 Yogyakarta.