Evaluasi Sistem Cold Chain Vaksin Di Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Vaksin membutuhkan sistem cold chain atau rantai dingin untuk menjaga suhu
penyimpanan dan distribusi sesuai yang direkomendasikan. Penelitian dilakukan
untuk mengetahui gambaran kesesuaian sistem cold chain vaksin dengan CDOB
tahun 2012 dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 42 Tahun 2013 di Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian observasional
deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan
data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari wawancara dan
observasi. Data kuantitatif diperoleh dari data penggunaan vaksin tahun 2016, dan
kartu stelling vaksin. Analisis kualitatif sistem cold chain pada vaksin dilakukan
dengan menggunakan triangulasi metode. Analisis kuantitatif dilakukan dengan
melihat persentase vaksin rusak, persentase vaksin kadaluarsa, persentase rata-rata
waktu kekosongan vaksin dan persentase kesesuaian suhu penyimpanan vaksin.
Hasil penelitian mendapatkan sistem cold chain vaksin di Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman CDOB tahun 2012
dan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 42 tahun 2013, kualitas pengelolaan
vaksin sudah cukup baik dengan persentase vaksin kedaluwarsa sebesar 1,89%,
persentase kerusakan vaksin sebesar 0%, Persentase rata-rata waktu kekosongan
vaksin Polio (IPV) sebesar 2,80%, Persentase rata-rata waktu kekosongan vaksin
DPT-HB-Hib (Pentavalen) sebesar 1,16%, Persentase rata-rata waktu kekosongan
vaksin Td sebesar 11,11%, dan persentase kesesuaian suhu penyimpanan vaksin
87,5%.
Collections
- Pharmacy [1444]