OPTIMASI PERSEDIAAN UNTUK PRODUK PERISHABLE (Studi Kasus : Rumah Sakit Sunan Kalijaga, Demak)
Abstract
Rumah Sakit Sunan Kalijaga sebagai salah satu rumah sakit yang memberikan
pelayanan medik diharapkan dapat mengelola perbekalan farmasi agar dapat
memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasiennya. Persediaan dalam jumlah
sedikit dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan persediaan, sehingga dapat
mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.
Sebaliknya, jika persediaan berlebihan, maka akan menimbulkan biaya simpan
tinggi dan dapat menyebabkan banyaknya produk yang tersisa dan tidak terjual
Berdasarkan informasi dari instalasi farmasi ditemukan bahwa selama tahun
2015, kekurangan persediaan obat (stock out) terjadi karena selama ini sistem
pengecekan / evaluasi stok obat perish tidak dilakukan secara berkala melainkan
dievaluasi ketika obat hampir habis. Selain itu, jumlah obat yang dipesan juga
tidak mempertimbangkan sediaan maksimum obat. Hal tersebut dikarenakan
tidak ada ketentuan untuk persediaan jumlah obat maksimum dan pada saat
kapan harus dilakukan review obat melainkan hanya berdasarkan perkiraan saja.
Untuk menghindari permasalahan tersebut, maka penelitian ini menggunakan
model persediaan Periodic Review System. Implementasi model ini bertujuan
untuk memberikan kemudahan bagi pihak farmasi dalam mereview stok sekaligus
memberikan solusi optimal berapa inventory maksimum dan keputusan reorder
period dengan memperhatikan waktu pemesanan harus lebih kecil dibandingkan
perish period serta akan diketahui berapa persen perbaikan sistem persediaan
untuk obat perish sehingga biaya operasional persediaan dapat diminimumkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inventory maksimum sebesar 733 unit obat
dengan keputusan reorder period peneliti pada saat T 25 hari. Sedangkan untuk
sistem perbaikan yang diusulkan berdasarkan hasil total biaya persediaan usulan
sebesar Rp 1,367,237.