| dc.description.abstract | Meniran memiliki aktivitas antihepatotoksik, antibakteri, dan diuretika. Sistem SNEDDS dapat meningkatkan ketersediaan hayati obat di dalam plasma darah. Sangat penting dari suatu sediaan dilakukan uji stabilitas karena untuk menentukan formulasi dan sistem penutup wadah yang sesuai, menentukan masa edar dan kondisi penyimpanan, dan untuk membuktikan bahwa tidak ada perubahan yang terjadi dalam formulasi atau proses pembuatan yang dapat memberikan efek merugikan pada stabilitas obat. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji stabilitas dari sediaan SNEDDS ekstrak meniran. SNEDDS Meniran optimal yang dihasilkan oleh Khairunisa dievaluasi stabilitasnya meliputi pemisahan fase, % transmitan, ukuran partikel, polydispersity index (PI) dan viskositas dengan melalui serangkaian uji yang meliputi uji sentrifugasi, uji siklus panas-dingin, uji siklus beku-cair, uji ketahanan dan uji penyimpanan dipercepat. Analisis data dilakukan menggunakan One Way ANOVA, kemudian dilanjutkan dengan Least Significant Difference untuk membandingkan adanya perbedaan tiap kelompok setelah perlakuan. Hasil dari studi stabilitas yang dilakukan, secara visual tidak terjadi pemisahan fase pada uji sentrifugasi, uji siklus panas-dingin dan uji siklus beku-cair. Pada uji ketahanan formula 2 mengalami perubahan % transmitan dan ukuran partikel terhadap semakin tingginya pengenceran yaitu pada pengenceran (100 kali =87,88 %), (250 kali=84,46 %) dan (100 kali =145,96 nm), (250 kali=117,36 nm), namun pada nilai PI SNEDDS ekstrak meniran tetap stabil terhadap pengenceran. Berdasarkan hasil evaluasi % transmitan, ukuran partikel, PI pada uji penyimpanan dipercepat, kedua formula tetap stabil secara teoritis namun pada uji viskositas terjadi ketidakstabilan ditandai dengan menurunnya nilai viskositas tiap minggu. Analisis data dilakukan menggunakan One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (sig<0,05) pada % transmitan, ukuran partikel, PI, dan viskositas. | en_US |
