Show simple item record

dc.contributor.advisorTatang Shabur Julianto
dc.contributor.authorFitrio Romadhoni
dc.date.accessioned2021-03-22T02:48:03Z
dc.date.available2021-03-22T02:48:03Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/27727
dc.description.abstractKitosan merupakan polimer kedua terbanyak di alam setelah selulosa dan umumnya dapat diperoleh dari cangkang udang dan kepiting. Sumber alternatif lain kitosan selain pada cangkang kepiting dan udang yaitu terdapat pada dinding sel jamur. Pada dinding sel jamur terdapat kitin yang kemudian bisa diubah menjadi kitosan dengan proses deasetilasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari penggunaan ekstrak kacang sebagai medium fermentasi jamur Aspergillus niger dan membandingkan metode ekstraksi untuk menghasilkan rendemen dan derajat deasetilasi kitosan yang tinggi. Metode yang digunakan untuk mendapatkan kitosan dalam penelitian ini yaitu pemanasan dan sonikasi. Kitosan dengan rendemen tertinggi diperoleh dari media yang mengandung ekstrak kacang koro benguk dengan persentase sebesar 2,86% dan pada metode sonikasi sebesar 4,88%. Persentase DD pada kelima kacang dan dua metode yang digunakan menunjukkan %DD >80%.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAspergillus nigeren_US
dc.subjectkitinen_US
dc.subjectkitosanen_US
dc.subjectmedia fermentasien_US
dc.subjectekstrak kacangen_US
dc.titlePENGARUH EKSTRAK KACANG-KACANGAN PADA FERMENTASI TERENDAM OLEH JAMUR Aspergillus niger TERHADAP KITOSAN YANG DIHASILKANen_US
dc.Identifier.NIM13612039


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record