DESAIN MUSEUM SEJARAH DI KAWASAN BANTEN LAMA, DENGAN PENDEKATAN PADA KENYAMANAN TERMAL MELALUI PEMANFAATAN PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI
Abstract
Museum Banten lama (MBL) merupakan museum yang berada dalam Kawasan Banten lama (KBL) yang bukan merupakan bagian warisan cagar budaya dari KBL. MBL pada saat ini memiki berbagai permasalahan. Seperti, tingkat pencahayaan dan penghawaan bangunan yang masih kurang nyaman, kemanan dan kualitas pajang karya masih kurang maksimal, serta desain fasilitas dalam museum yang belum sepenuhnya bisa dikatakan baik. Hal tersebut, mengakibatkan minat masyarakat untuk datang menjadi minim. Berlandaskan penelesuran isu site dan kawasan, diputuskanlah untuk melakukan pengembangkan desain pada Museum Banten Lama.
Perancangan difokuskan pada upaya untuk meningkatkan kualitas kenyamanan termal dan pencahayaan melalui strategi pemanfaatan pencahayaan dan penghawaan alami. Serta, pengamanan dan peningkatan kualitas penyajian karya dalam museum. Adapun konsep yang dihasilkan adalah sebagai berikut. Pertama, Membuat bentuk bangunan yang mengkombinasikan bentuk dome dan bentuk atap bertingkat pada atap segitiga (limasan) untuk dapat menekan radiasi matahari yang masuk kedalam bangunan serta menerima dan mengalirkan udara kedalam dan keluar bangunan. Kedua, membuat bentuk bangunan kombinasi dome dan kontak dan memperbanyak bukaan untuk mengarahkan angin dan cahaya dari azimuth 2250 kedalam bangunan.
Ketiga, memilih orientasi bangunan yang meminimalisir radiasi matari dan menjauhkan koleksi pajang dari radiasi. Hasilnya yakni, dengan meletakan bangunan dengan orientasi azimuth 315 dan koleksi pajang dibagian tenggara site. Keempat, membuat zonasi untuk memisahkan koleksi pajang yang harus memiliki perlindungan khusus (pencahayaan, penghawaan, kelembaban) dengan yang tidak dengna membuat zona AC non AC. Kelima, Membuat zona aktivitas radial yang memungkinkan kurator museum dapat mengontrol pengunjung dengan mudah. Keenam, menerapkan prinsip dasar interor untuk meningkatkan kualitas pajang museum.
Hasil dari pengujian desain melalui software Velux daylighting visualizer dan Velux energy & indoor climate visualizer menunjukan bahwa suhu udara dalam museum berkisar 26 oC, kelembaban udara 60% serta pencahayaan dalam ruang rata – rata 300 lux. (Dalam standar dikatakan nyaman). Berdasarkan simulasi aliran udara dalam ruang melalui software Autodesk flow design, didapatkan hasil yang menunjukkan udara dapat dilarkan kedalam dan keluar bangunan. Evaluasi yang terakhir yakni Berdasarkan pembuktian naratif dan deskriptif. Desain tata ruang (meliputi zonasi dan alur aktivitas) dan interior bangunan dinilai mampu menjaga dan meningkatkan kualitas penyajian benda pajang.
Collections
- Architecture [3656]