Faktor Prediktor Terjadinya Dengue Syok Sindrom Pada Dbd Anak Di RSUD Muntilan, Kabupaten Magelang Periode Januari 2014-Desember 2013
Abstract
Penyakit demam dengue terdapat endemis di wilayah Asia, Pasifik, Afrika Barat, Afrika Timur, dan negara-negara di Amerika. Insidensi meningkat dengan tajam pada 50 tahun terakhir. Saat ini sudah ada 100 daerah endemik Demam Berdarah di seluruh penjuru dunia. Pada Indonesia khususnya daerah Jawa Tengah, Kabupaten Magelang hingga akhir Oktober 2013 melonjak tajam. Sebanyak224 warga diwilayah ini, tercatat terserang DBD. Penyakit ini mengalami peningkatan yang cukup tajam. DBD cukup banyak diindap oleh warga yang utamanya berada di wilayah dekat dengan perkotaan. Dari 21 ada sekitar sepuluh kecamatan di kabupaten Magelang yang merupakan daerah endemis DBD.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat retrospektif dengan rancang bangun cross sectional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis faktor prediktor yang dapat meramalkan kejadian DSS pada pasien DBD anak yang menjalani rawat inap di RSUD Muntilan, Kabupaten Magelang periode Januari -Desember 2013. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara non probability sampling dengan tehnikpurposive samplingsejumlah 68 responden. Penelitian ini dilakukan dengan melihat data sekunder dari rekam medis di rumah sakit.Hasil Penelitian: Suhu, lamanya demam, tanda perdarahan, nyeri perut, hepatomegali,hematokrit > 45%, dan angka trombosit ≤ 50.000 sel/mmk memiliki hubungan dengan terjadinyaDSSpada pasien DBD dengan nilai signifikansi <0,05 dan nilai OR berturut –turut adalah 1.76; 0.51; 2.78; 1,92; 1,77; 1.68; 5.45.Simpulan: Angka trombosit ≤ 50.000 sel/mmk merupakan faktor prediktor terjadinya DSSpada pasien DBD (OR 5.45; p 0.000; CI Crude OR 2.55-11.66)selain dari kenaikan suhu tubuh.
Collections
- Medical Education [2279]