| dc.description.abstract | Pendidikan menjadi faktor yang sangat penting untuk mengembangkan perilaku mencari pelayanan kesehatan dan pembuatan keputusan pada kesehatan dan aktivitas penggunaan pelayanan kesehatan. Disamping itu pendidikan juga menyiapkan para remaja untuk menghadapi tantangan hidup, untuk membuat keputusan dan merasa percaya diri. Ibu dengan pendidikan yang lebih baik memiliki kecenderungan kelangsungan hidup anak yang lebih baik. Terdapat beberapa permasalahan remaja yang sampai saat ini masih kita hadapi yaitu pemerkosaan, sex bebas, kehamilan tidak diinginkan, aborsi, pernikahan dan kehamilan dini, infeksi menular seksual. Hal tersebut terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pendidikan mengenai kesehatan reproduksi.Tujuan: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap ibu terhadap pendidikan kesehatan reproduksi remajaterkait materi mengenai anatomi dan fisiologi alat reproduksi, perubahan pubertas, kehamilan, dan resiko reproduksi remajaMetode: Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional.Kriteria inklusi responden adalah ibu yang memiliki anak usia 10-24 tahun. Pengambilan sampel adalah keseluruhan populasi (total sampling)sebanyak 102 responden.Hasil: Berdasarkan materidalam pendidikan kesehatan reproduksi didapatkan 15 responden (14,7%) sikap cukup terhadap anatomi dan fisiologi alat reproduksi, 87 responden (85,3%) sikap baik. Sikap ibu terhadap perubahan seksualitassebanyak18 responden (17,64%) sikap cukup, 84 responden (82, 36%) sikap baik. Dalam materikehamilan dan resiko resproduksi remaja memiliki prosentase sikap yang sama yaitu sebanyak 12 responden (11,76%) sikap cukup, 90 responden (88,24%) sikap baikKesimpulan: Sikap ibu terhadap materipendidikan kesehatan reproduksi juga menunjukkan sikapyang baik. Hal ini menunjukkan bahwa ibu mendukung adanya materi anatomi dan fisiologi alat kesehatan reproduksi mencapai, perubahan pubertas, kehamilan serta resiko reproduksi remaja. | en_US |
