dc.description.abstract | Dengan predikat sebagai pusat seni dan budaya di Indonesia, merupakan suatu potensi
untuk mendatangkan wisatawan di Yogyakarta. Ini terbukti dengan banyaknya perkumpulan
kesenian, baik itu seni tradisional maupun seni modern atau kontemporer. Dengan daya tarik
positif ini, dapat membuka peluang bagi Yogyakarta untuk menjadi Daerah Tujuan Wisata
pertama di Indonesia. Karena pada saat ini Yogyakarta turun peringkatnya menjadi ke empat
yang sebelumnya berada pada peringkat ke dua sebagai daerah tujuan wisata di Indonesia
berdasarkan kunjungan wisatawan asing yaitu setelah Jakarta, Bali dan Batam. Penyebab
utamanya turunnya peringkat ini disebabkan kurangnya obyek wisata yang menjadi daya
tarik untuk dikunjungi, dan pada saat sekarang semakin menurun akibat terjadinya gejolak
politik dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
Perkumpulan kesenian yang tersebar di kota sampai pelosok desa, memang terasa baik
karena memungkinkan banyaknya aktraksi kesenian di Yogyakarta tetapi kurang dapat
dikoordinir dengan baik, seperti kegiatannya dan jenis kesenian tadisional yang bagaimana
ditampilkan yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sehingga perlu suatu wadah yang
terpusat yang dapat mengkoordinir kegiatan kesenian tradisional serta dapat melestarikan dan
mengembangkan kesenian yang dapat menarik wisatawan.
Untuk menarik wisatawan diperlukan atraksi-atraksi kesenian yang menjadi daya
tarik, dalam mewadahi kesenian tersebut diperlukan ruang pertunjukan untuk menampilkan
bentuk kegiatannya seni tradisional kepada para penonton (audience). Dari gedung kesenian
yang menampilkan pertunjukan kesenian tradisional yang ada di Yogyakarta, dapat dikatakan
masih sangat kurang sekali, yaitu kurang dari fasilitasnya dan kurang dalam hal kenyamanan
sebagai ruang pertunjukan. Ruang pertunjukan tersebut masih banyak yang tidak
memperhatikan tingkat kenyamanan bagi penggunanya (pemain/seniman dengan audience).
Karena yang menjadi tolak ukur untuk menghasilan suatu pertunjukan yang baik adalah
memperhatikan kenyamanan akustik, kenyaman visual serta sirkulasi. Ketiga unsur tersebut
merupakan faktor penting yang harus diperhatikan di dalam suatu ruang pertunjukan, karena
hal yang mendasar bagi audience untuk menyaksikan suatu pertunjukan karya seni adalah
motivasi mereka yang menuntut kenyamanan di dalam menyaksikan pertunjukan seni.
Jadi permasalahan ruang pertunjukan sangat berkaitan dengan faktor kenyamanan
sehingga suatu pertunjukan dapat menjadi lebih menarik, jika seni yang ditampilkan di
dukung oleh ruang pertunjukan yang dapat memberikan kenyamanan bagi penonton di dalam
menyaksikannya. Dengan cara memenuhi syarat-syarat khusus di dalam wadah ruang
pertunjukan berupa Kenyamanan Akustik yaitu menyangkut persyaratan akustik yang harus
dipenuhi dengan mempertimbangkan : Bentuk ruang pertunjukan, Lay Out Penonton,
Kapasitas Penonton, Lapisan Permukaan dan bahan Dekorasi Interior. Berupa kenyamanan
visual dengan mempertimbangkan syarat-syarat seperti : Garis pandang, Lay Out Penonton,
dan Pencahayaan. Serta kelancaran sirkulasi yaitu menyangkut sirkulasi antara penonton
dengan penonton serta penonton dengan pemain/seniman yang mempertimbangkan pada
batasan sirkulasi yang jelas, pemandangan yang dipertegas dan aman.
Dari pertimbangkan kenyamanan diatas, faktor lain yang menjadi penentu
keberhasilan ruang pertunjukan yaitu dengan mempertimbangkan karakteristik dari seni
tradisional yang akan ditampilkan. Adapun jenis seni tersebut terdiri dari seni tari, seni teater,
seni musik, dan seni sastra. Yang menuntut kebutuhan ruang pertunjukan tertutup dan terbuka
dengan bentuk panggung tiga arah, sehingga ruang pertunjukan dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. | en_US |