Hubungan Antara Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Diterapi Antidiabetik Oral Standar Dan Tidak Standar Terhadap Kejadian Hipoglikemia Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Yogyakarta Periode 1 Januari 2008 - 31 Mei 2012
Abstract
Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit metabolik yang
berkaitan dengan meningkatnya glukosa darah dan diperkirakan akan meningkat jumlah
penderitanya pada abad ke-21. Diabetes melitus yang paling sering terjadi saat ini adalah
diabetes melitus tipe 2, ini dikarenakan perubahan gaya hidup setiap individu. Yang paling
dikhawatirkan adalah komplikasi diabetes melitus yang akan menyerang seluruh organ
vital penderitanya, karena justru hal inilah yang dapat menyebabkan kematian bagi
penderitanya. Terapi yang diberikan secara bertahap dimulai dari edukasi, latihan fisik,
antidiabetik oral tunggal atau kombinasi dan insulin. Yang akan dibahas kali ini mengenai
terapi obat antidiabetik oral, dimana yang sering menjadi masalah pihak medis dan pasien
adalah efek samping hipoglikemia karena penggunaan salah satu jenis antidiabetik yang
dikonsumsi dan banyak faktor lain yang dapat memperburuk kondisi tersebut.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pasien DM tipe 2 yang diterapi antidiabetik
oral standar dan tidak standar terhadap kejadian hipoglikemia di Rumah Sakit Pku
Muhammadiyah Yogyakarta periode 1 Januari 2008 - 31 Mei 2012.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross
sectional. Data diambil dengan metode consecutive sampling dari data sekunder berupa
catatan rekam medis pasien dengan diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta periode 1 Januari 2008 – 31 Mei 2012. Analisis data
dilakukan dengan uji Chi-Square dan tabel 2x2 berupa Dummy Table.
Hasil: Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square dari 194
sampel penelitian diperoleh p = 0.000 dengan Confidence Interval 95%;3.9-14.8 ( Rasio
Prevalens = 2.16). hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat hubungan
antara pasien DM tipe 2 yang diterapi antidiabetik oral standar dan tidak standar terhadap
kejadian hipoglikemia.
Simpulan: Terdapat hubungan antara pasien DM tipe 2 yang diterapi antidiabetik oral
standar dan tidak standar terhadap kejadian hipoglikemia (p < 0.05, CI 95%;3.9-14.8).
Collections
- Medical Education [2279]