Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Agung Widianto, Sp.B
dc.contributor.authorRohmad, Ali
dc.date.accessioned2021-02-25T01:21:30Z
dc.date.available2021-02-25T01:21:30Z
dc.date.issued2011-11-15
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/27275
dc.description.abstractApendisitis merupakan suatu peradangan lapisan bagian dalam dari apendiks vermoformis yang tersebar ke bagian lainnya. Tidak adatanda tunggal, gejala, atau diagnosis secara akurat untuk mengkonfirmasi diagnosis peradangan appendical pada semua kasus. Sedangkan, riwayat klasik anoreksia dan nyeri periumbilikalis diikuti olehmual, kuadran kanan bawah nyeri, dan muntah terjadi pada hanya 50% dari kasus. Di Amerika Serikat, 250.000 kasus dilaporkan setiap tahunnya sedangkan di Indonesia pada tahun 2006 menempati urutan ke empat sebanyak 28.949 pasien rawat inap di Jakarta. Sekitar 10% pasien apendsitis berusia kurang dari 10 tahun dan usia lebih dari 50 tahun. Pada usia lanjut, apendisitis hadir dalam menifestasi klinis yang berbeda dibandingkan pasien muda, umumnya terjadi respon inflamasi yang dapat menunjukan penurunan gejala dan tanda, penurunan leukositosis dibandingkan dengan kelompok muda, sehingga perforasi pada usia lanjut dilaporkan meningkat sebesar 70% dari semua kasus. Tujuan: Penelitian ini mempunyai tujuan untuk diketahuinya hubungan antara tingkat usia dengan kadar leukosit pada penderita apendisitis akut di RSUD Kartini Jepara Periode Januari 2009-Desember 2009 Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian observasional, retropektif deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan sampel penelitian diambil dari populasi semua penderita apendisitis akut yang memenuhi kriteria inklusi. Data diperoleh dari rekam medis pasien apendisitis akut di RSUD Kartini Jepara periode Januari 2009- Desember 2009. Hasil dan Pembahasan : didapatkan sampel sebanyak 99 pasien, selanjutnya didapatkan sampel sebanyak 65 pasien sesuai dengan kriteria inklusi. Dari 65 pasien didapatkan 3 kelompok usia yaitu anak-anak (5-18th)sebanyak 15 pasien, dewasa (18-45th) 39 pasien, tua (>45th) 11 pasien. Dengan menggunakan pengujian hipotesis, yaitu uji Kolmogornov-Smirnovdiperoleh hasil yaitu pada pasien apendisitis akut, tidak terdapat peredaan antara usia dengan angka leukosit pada apendisitis akut (P> 0.005). Simpulan: Pada penelitian ini didapatkan dominasi laki-laki yang menderita apendisitis akut dan terjadi leukositosis pada 51 pasien dan leukosit normal 24 pasien. Hasil penelitian mematahkan dari hipoteisis oleh peneliti karena tidak terdapat perbedaan antara usia dengan angka leukosit pada pasien apendisitis akut.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectusia, leukosit.en_US
dc.subjectapendisitis akuten_US
dc.subjectApendisitisen_US
dc.subjectleukosit.en_US
dc.subjectusiaen_US
dc.titleHubungan Usia Dengan Angka Leukosit Pada Apendisitis Akutdi Rsud Kartini Jeparaperiode Januari 2009-Desember 2009en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM08711105


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record