Show simple item record

dc.contributor.advisorBachruddin
dc.contributor.authorMelisa Yunia Pusphita Ningrum
dc.date.accessioned2021-02-24T09:00:25Z
dc.date.available2021-02-24T09:00:25Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/27258
dc.description.abstractPeranan perbankan sebagai fungsi intermediary sangat berpengaruh dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, oleh karena itu, pembenahan disektor perbankan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat setelah krisis ekonomi dirasa sangat penting. Dengan mengetahui tingkat kesehatan suatu bank, maka dapat dilihat kondisi usahanya. Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia pada saat ini secara garis besar didasarkan pada faktor CAMEL yaitu Capital Adequacy (kecukupan modal), Assets Quality (kualitas aktiva produktif), Manajemen Quality (kualitas manajemen), Earning (rentabilitas), dan Liquidity (likuiditas) Skripsi ini mengambil judul "Perbandingan Penilaian Tingkat Kesehatan Antara BNl dan BCA Dengan Menggunakan Metode CAMEL". Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui perbandingan tingkat kesehatan antara BNl dan BCA dan mengetahui variabel-variabel CAMEL mana yang dominan dalam mempengaruhi tingkat kesehatan usahanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode CAMEL dengan menggunakan uji parametric T-Test. Hasil pengujian hipotesis tentang bagaimana perbandingan tingkat kesehatan yang diukur dengan metode CAMEL dan diwakili rasio keuangan CAR (Aspek Permodalan), CAD (Aspek Kualitas Aktiva), BOPO (Aspek Kualitas Manajemen), ROA (Aspek Rentabilitas), LDR (Aspek Likuiditas). PT BCA Tbk memiliki kondisi rata-rata yang lebih baik dibandingkan dengan PT BNI (PERSERO) Tbk, akan tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kesehatan usaha kedua Bank tersebut, karena kedua Bank memiliki kinerja yang relative sama. Dilihat dari perhitungan nilai komponen kredit faktor setelah dilakukan penjumlahan komponen CAMEL Pada PT BNI (PERSERO) Tbk, variabel CAMEL yang dominan mempengaruhi tingkat kesehatan usahanya adalah aspek permodalan, rentabilitas dan likuiditasnya, karena pada masing-masing aspek tersebut dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut mampu memiliki nilai komponen kredit faktor yang maksimal. Pada PT BCA Tbk rasio CAMEL secara keseluruhan memiliki pengaruh yang besar karena pada masing-masing aspek tersebut dalam kurun waktu tiga tahun berturut­ turut mampu memiliki nilai komponen kredit faktor yang maksimal. Khusus untuk variabel Kualitas Aktiva Produktif tidak terdapat nilai maksimal akan tetapi dapat dilihat dari perhitungan rasio keuangan CAD yang mana dari tiga tahun berturut-turut BCA mampu mempertahankan prosentase Total Aktiva Produktif agar tidak lebih dari 5%.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectCARen_US
dc.subjectCADen_US
dc.subjectBOPOen_US
dc.subjectROAen_US
dc.subjectLDR (CAMEL)en_US
dc.titlePerbandingan Penilaian Tingkat Kesehatan Antara BNI dan BCA Dengan Menggunakan Metode CAMELen_US
dc.Identifier.NIM03311490


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record