dc.description.abstract | Tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan masa
yang rawan, terutama untuk timbulnya penyakit yang akan berpengaruh pada
masa kehidupan. Anak dibawah lima tahun (Balita) merupakan golongan yang
rentan terhadap masalah kesehatan dan gizi. WHO dan UNICEF
merekomendasikan agar ibu menyusui bayinya saat satu jam pertama setelah
melahirkan dan melanjutkan hingga usia 6 bulan pertama kehidupan bayi.
Pengenalan makanan pelengkap dengan nutrisi yang memadai dan aman diberikan
saat bayi memasuki usia 6 bulan dengan terus menyusui sampai 2 tahun atau
lebih. Berdasarkan penyataan tersebut, maka peneliti melakukan penelitian
mengenai hubungan antara umur penyapihan dengan status gizi anak usia dibawah
tiga tahun.
Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
umur penyapihan dengan status gizi anak usia dibawah tiga tahun di desa Klampis
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian case control. Responden dari penelitian ini adalah anak usia dibawah
tiga tahun yang disapih pada usia < 24 bulan ataupun ≥ 24 bulan sebanyak 73
pasien. Penelitian ini menggunakan data primer yang berasal dari wawancara,
analisis yang digunakan menggunakan Chi Square.
Hasil: penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
umur penyapihan dengan status gizi anak dibawah tiga tahun, dengan nilai p =
0,000 dan nilai OR sebesar 1,87.
Kesimpulan: Penyapihan pada umur ≥ 24 bulan memberikan gizi yang lebih baik | en_US |