Show simple item record

dc.contributor.advisordr.Siti Isti’anah, M. Sc.
dc.contributor.authorSani, Zendi Ibnu
dc.date.accessioned2021-02-18T00:46:49Z
dc.date.available2021-02-18T00:46:49Z
dc.date.issued2010-02-15
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/27149
dc.description.abstractPrevalensi penyakit cacing pada umumnya masih sangat tinggidi Indonesia, antara 60-90%. Masyarakat juga belum banyak menggunakan obat cacing secara periodik dengan berbagai alasan, salah satunya karena harga obat tersebut dirasa cukup mahal untuk golongan masyarakat tertentu yang justru cukup tinggi kemungkinan terkena infeksi ini.Srikaya atau Anonna squamosaL. secara turun temurun digunakan masyarakat sebagai pengobatan tradisional. Salah satunya yaitu sebagai obat cacing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antihelmintik ekstrak etanolbiji srikaya (Annona squamosaL.) terhadap cacing tambang anjingin vitro dan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak minimal yang efektif membunuh100% cacing tambang anjingin vitro. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen laboratoris dengan metode posttest only control group designmelalui 2 tahap uji yaitu uji pendahuluan dan ujiutama. Pada uji pendahuluan digunakan 5 kelompok perlakuan perendaman yaitu,4 kelompok perendaman dengan ekstrak etanol biji srikaya100%, 50%, 25%,12,5%dan sebagai control negative digunakan NaCl 0,9%. Pada uji utama digunakan 6 kelompok perlakuan yaitu, 4 kelompok perendaman dengan ekstrak etanol biji srikaya 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, pirantel pamoat 0,236% sebagai kontrol positif, dan sebagai control negative digunakan NaCl 0,9%. Tiap kelompok berisi 10 ekor cacing. Perlakuan pada uji utama diulang 3 kali. Data yang diperoleh diuji dengan analisisone way annova dan dilanjutkan dengan uji kebermaknaan yaitu post hoc testbonferroni. Hasil pengamatan pada uji pendahuluan didapatkan ekstrak minimal yang dapat membunuh 100% cacing tambang anjing adalah konsentrasi 25%. Hasil pengamatan uji utama didapatkan bahwa kematian cacing pada ekstrak 25% adalah 96,67%, pada ekstrak 12,5% adalah 76,67%, pada ekstrak 6,25% adalah70%, dan pada ekstrak 3,125% adalah 50%. Uji statistic didapatkan bahwa perbandingan antar kelompok ekstrak etanol biji srikaya(25%, 12,5%, 6,25% dan3,125%) menunjukkan perbedaan efektifitas yang bermakna (p<0,05). Dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji srikaya mempunyai efek antihelmintik tergantung konsentrasi. Tidak ada perbedaan efektifitas antihelmintik antara pirantel pamoat dengan ekstrak etanol biji srikaya 25%. Pada konsentrasi ekstrak etanol lainnya yaitu pada konsentrasi 12,5%, 6,25%, dan3,125% terdapat perbedaan efektifitas yang bermakna (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol biji srikaya mempunyai efek antihelmintik terhadap cacing tambang anjingin vitro dan konsentrasi ekstrak minimal yang dapat membunuh100% cacing tambang anjingin vitrosekitar 25%.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectcacing tambang anjingin vitroen_US
dc.subjectdaya antihelmintiken_US
dc.subjectekstrak etanol biji srikaya (Annona squamosa L.)en_US
dc.titleDaya Antihelmintik Ekstrak Etanol Biji Srikaya (Annona Squamosa L.) Terhadap Cacing Tambang Anjingin Vitroen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM06711129


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record