Perbandingan Efektifitas Gel Ekstrak Etanol Pegagan (Centella Asiatica) Dan Larutan Povidon Iodin 5% Secara Topikal Terhadap Kecepatan Proses Penyembuhan Luka Bakar Derajat Ii Pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus)

Abstract

Latar Belakang : Povidone Iodine adalah salah satu bahan antiseptik yang masih menjadi pilihan utama saat terjadi luka bakar. Namun, pada beberapa studi penggunaan povidone iodine dapat menimbulkan iritasi, alergi, dan dinilai bersifat toksik pada kadar tertentu. Pada kawasan Asia, Centella asiatica dipercaya memiliki efek dalam penyembuhan luka termasuk luka bakar. Studi didapatkan bahwa asiticoside dalam Centella asiatica membantu penyembuhan luka bakar. Tujuan : Mengetahui perbedaan kecepatan proses penyembuhan luka pada kulit tikus putih (Rattus norvegicus) antara kelompok yang diberi ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica) secara topikal dengan kelompok yang diberi larutan Povidon Iodin 5%. Metode : Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimental pre­post test. Pada penelitian ini menggunakan lima kelompok yaitu gel ekstrak etanol Centella asiatica 1%, 3%, 5%, larutan poviodone iodine 5 %, dan gel CMC–Na tanpa bahan aktif. Luka bakar dilakukan dengan menggunakan hot plate (2 x 2 cm) yang dipanaskan hingga suhu 95o selama 93 detik setelah dianastesi. Pemberian kelima bahan terapi dilakukan sekali sehari dan dilakukan pengukuran pada hari 1, 4, 8, 11, dan 15, serta dilakukan pemeriksaan histopatologi. Hasil : Persentase terbaik penyembuhan luka bakar bermakna pada kelompok gel CMC-Na tanpa bahan aktif (p = 0,001) dan Centella asiatica 1 %(p = 0,007) dibandingkan dengan Povidone Iodine 5 %. Sedangkan pada pemeriksaan histopatologis didapatkan bahwa Centella asiatica 1 % (3109,0 µm, 40, 243 %) memiliki panjang epitel dan persentase kepadatan kolagen terbaik. Kesimpulan : Gel ekstrak etanol Centella asiatica 1 % dan gel CMC-Na tanpa bahan aktif lebih efektif dalam kecepatan proses penyembuhan luka bakar derajat II dibandingkan Povidone Iodine 5%.