dc.description.abstract | Ibuprofen merupakan NSAID (Non Steroid Anti Inflammation Drug) yang memiliki kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi. Metode yang digunakan untuk meningkatkan bioavabilitas obat oral adalah metode SNEDDS (Self-nanoemulsifying Drug Delivery System). Tujuan dilakukannya penelitian ini, didapatkannya formula basis SNEDDS ibuprofen yang optimal dari hasil skrining dan optimasi. Basis SNEDDS ibuprofen yang diskrining dan dioptimasi adalah minyak (Capryol 90, Myristol 318, asam oleat, dan minyak zaitun), surfaktan (Labrasol, Labrafil M1944CS, tween 20, tween 80, Chremophor RH 40), dan ko-surfaktan (PEG 400 dan propilen glikol). Metode yang digunakan, dengan skrining kelarutan dan optimasi masing-masing basis SNEDDS ibuprofen meliputi minyak, surfaktan, dan ko-surfaktan yang dilihat dari berbagai parameter yaitu, %transmittan, ukuran partikel, PI (polydisperse index), zeta potensial, serta diagram fase terner yang dibuat untuk merepresentasikan daerah hasil dari SNEDDS. Analisis ukuran partikel, PI (polydisperse index) dan zeta potensial dari formula basis SNEDDS ibuprofen yang dihasilkan ditentukan dengan menggunakan PSA (Particle Size Analyzer), serta analisis keseragaman nilai parameter dengan menggunakan nilai rata-rata dan standar deviasi. Hasil utama dari skrining dan optimasi basis SNEDDS ibuprofen, minyak, surfaktan, dan ko-surfaktan, masing-masing adalah Capryol 90, tween 20 dan PEG 400, dengan perbandingan formulasi 1:8:1, 1:7:2, 1:6:3, 2:7:1, 2:6:2, 2:5:3, 3:6:1, 3:5:2, 3:4:3, nilai %transmittan 99,41% - 100%, ukuran partikel 2,97 nm – 47,60 nm, PI 0,263 Ð-0,571 Ð, dan nilai zeta potensial -18,33 mV sampai -41,53 mV. Demikian, hasil skrining dan optimasi basis SNEDDS ibuprofen menghasilkan formula yang optimal berdasarkan 5 parameter tersebut, yaitu formula Capryol 90 : tween 20 : PEG 400 pada formula 1 hingga formula 9. | en_US |