Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Rosmelia, M.Kes, Sp.KK
dc.contributor.authorNahdi, Nabila Sabri
dc.date.accessioned2021-02-09T03:28:43Z
dc.date.available2021-02-09T03:28:43Z
dc.date.issued2012-02-28
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/27002
dc.description.abstractPenyakit alergi merupakan penyakit yang banyak terjadi terutama di kalangan dewasa muda dan anak-anak. Alergen yang paling banyak memicu alergi yaitu alergen tungau debu rumah. Histamin merupakan mediator yang paling berperan dalam proses alergi. Efek histamin tersebut dapat dihambat dengan penggunaan obat antihistamin. Tetapi terdapat obat lain yang memiliki efek yang hampir sama dengan antihistamin yaitu golongan kortikosteroid. Kortikosteroid dapat digunakan untuk pengobatan penyakit alergi terutama pada rhinitis alergika, asma bronkhial dan urtikaria, yang bekerja dengan menghambat reaksi fase cepat dan reaksi fase lambat serta menginduksi vasokonstriksi. Salah satu obat golongan kortikosteroid yaitu betametason. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas betametason topikal sebagai penghambat histamin pada subjek dengan hipersensitivitas terhadap tungau debu rumah. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain paralel. Dalam penelitian ini akan dilakukan tes tusuk kulit menggunakan alergen Tungau Debu Rumah (TDR) setelah diberikan intervensi pada lengan bawah bagian depan selama 30 menit yaitu pemberian krim betametason valerat 0,1% (kelompok eksperimen) dan krim plasebo (kelompok kontrol). Interpretasi hasil berupa pengukuran rerata diameter dan rerata luas urtika pada tusukan yang diberi alergen TDR ditambah krim betametason valerat 0,1% maupun krim plasebo dibandingkan dengan rerata diameter dan luas urtika pada tusukan yang hanya diberi alergen TDR pada masing – masing kelompok. Hasil dan pembahasan : Dari 40 subjek penelitian yang dianalisis, didapatkan hasil yaitu 6 orang yang menunjukkan hasil efektif (>25% pengurangan) dan 34 sisanya tidak efektif, dengan menggunakan pengukuran rerata diameter. xiv Sedangkan dari hasil pengukuran rerata luas artika, didapatkan 15 orang yang menunjukkan hasil efektif (>25% pengurangan) dan 25 sisanya tidak efektif. Berdasarkan tabel chi-square didapatkan hasil yaitu tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian krim betametason dan plasebo terhadap hasil tes tusuk kulit dengan alergi TDR, baik dengan parameter rerata diameter (p=0.556) dan parameter rerata luas urtika (p=0.34). Simpulan : Krim betametason 0,1% tidak efektif sebagai penghambat histamin pada sebagian besar subjek dengan hipersensitivitas tungau debu rumah.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTungau Debu Rumahen_US
dc.subjectPenghambat Histaminen_US
dc.subjectBetametasonen_US
dc.subjectHipersensitivitasen_US
dc.titleUji Efektifitas Krim Betametason 0,1% Sebagai Penghambat Histamin Pada Subjek Dengan Hipersensitivitas Terhadap Tungau Debu Rumahen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM08711142


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record