Gambaran Histopatologi Parenkim Hepar Tikus (Rattus Norvegicus) Pada Pemberian Kronis Ekstrak Air Daun Sirsak (Annona Muricata L.)
Abstract
: Potensi tanaman sirsak bagi kesehatan sangat luar biasa,
sehingga bisa digunakan sebagai obat herbal. Sirsak memiliki senyawa acetogenin
yang mampu menghambat transport ATP pada kompleks I mitokondria dan juga
oksidasi NADH oleh membran plasma. Akhir-akhir ini pengobatan herbal sangat
populer karena pengobatan ini diduga tidak memiliki efek samping. Sesuatu yang
dikonsumsi dalam jangka panjang belum tentu tidak menimbulkan efek samping,
apalagi dengan dosis yang berlebih. Namun bagaimana efek samping penggunaan
ekstrak air daun sirsak sampai sekarang belum banyak diteliti, padahal
kebanyakan orang akan mengkonsumsi ekstrak air daun sirsak dalam jangka
waktu yang cukup lama. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik
untuk meneliti mengenai gambaran histopatologi parenkim hepar tikus (Rattus
norvegicus) pada pemberian kronis ekstrak air daun sirsak (Annona muricata L.).
Tujuan penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya gambaran
histopatologi degenerasi berupa vakuolisasi sitoplasma dan nekrosis berupa
piknotik inti hepatosit tikus (Rattus norvegicus) pada pemberian kronis ekstrak air
daun sirsak (Annona muricata L.).
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sederhana dengan
menggunakan rancangan penelitian post-test control group design untuk melihat
gambaran histopatologi parenkim hepar tikus (Rattus norvegicus) pada pemberian
kronis ekstrak air daun sirsak (Annona muricata L.). Jumlah sampel yang
digunakan yaitu 10 ekor tikus. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok dan setiap
kelompok terdiri dari 5 tikus. Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol
dengan sondase aquades dan kelompok kedua merupakan kelompok perlakuan
dengan sondase ekstrak air daun sirsak (Anonna muricata L.) dengan dosis 1000
mg/kgBB/hari selama 90 hari. Pewarnaan preparat menggunakan teknik
pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) untuk melihat gambaran histopatologi
parenkim hepar tikus (Rattus norvegicus). Perbedaan degenerasi dan nekrosis
antara kelompok kontrol dan perlakuan diuji dengan uji t.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan jumlah
vakuolisasi sitoplasma (p value = 0,081) dan jumlah piknotik inti (p value =
0,151) hepatosit antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
Simpulan : Tidak terdapat gambaran histopatologi degenerasi berupa vakuolisasi
sitoplasma dan nekrosis berupa piknotik inti hepatosit tikus (Rattus norvegicus)
pada pemberian kronis ekstrak air daun sirsak (Annona muricata L.)
Collections
- Medical Education [2279]