| dc.description.abstract | Asma merupakan penyakit yang sering dijumpai pada anak.
Dilaporkan bahwa prevalensi asma meningkat pada anak maupun dewasa. Tingginya
kejadian asma dianggap sebagai interaksi yang kompleks antara faktor genetik dan
faktor lingkungan. Pada penelitian ini faktor-faktor yang diteliti adalah usia, jenis
kelamin, riwayat atopi (rinitis dan eksim), riwayat pemberian ASI, riwayat atopi
keluarga, dan faktor lingkungan (asap rokok, binatang piaraan, perabot rumah, serta
perubahan cuaca).
Tujuan : Untuk mengetahui prevalensi asma bronkial dan faktor-faktor risiko yang
berhubungan dengan berkembangnya penyakit asma bronkial pada anak di RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya.
Metode Penelitian : Suatu penelitian non eksperimental menggunakan desain cross
sectional di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya pada Bulan Agustus – Oktober
2011 dengan jumlah sampel 105 orang. Setiap subjek dilakukan penelitian dengan
membagikan kuisioner ISAAC yang telah dimodifikasi. Sebelum pengisian kuisioner
setiap subjek penelitian diberikan penjelasan mengenai penyakit dan gejala asma
secara umum. Selama pengisian kuisioner, responden didampingi oleh peneliti untuk
menjelaskan hal-hal yang belum dimengerti terkait dengan pertanyaan di kuesioner
tersebut. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square untuk variabel kategorik.
Data dianalisis menggunakan SPSS 16.
Hasil : Prevalensi asma bronkial pada anak usia 6-15 tahun di RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya dalam bulan Agustus - Oktober 2011 adalah sebesar 29,5%,
sedangkan prevalens asma kumulatif yaitu 38,1%. Faktor-faktor risiko yang
berhubungan dengan berkembangnya penyakit asma bronkial pada anak di RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya, antara lain, riwayat atopi (rinitis) terhadap riwayat
mengi, riwayat atopi (rinitis) 12 bulan terakhir, dan perubahan cuaca.
Kesimpulan : Kejadian asma bronkial pada anak di RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya yang diduga paling berpengaruh adalah riwayat atopi (rinitis) dan
perubahan cuaca. | en_US |
