dc.description.abstract | Parasetamol merupakan obat analgetik-antipiretik, namun pemakaian
parasetamol dalam dosis berlebih dapat menyebabkan kerusakan hati. Herba
pegagan (Centella asiatica, L) merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat
dapat melindungi hati dari berbagai kerusakan akibat obat. Penelitian tentang efek
hepatoprotektif infus herba pegagan pada tikus putih terinduksi parasetamol telah
dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan sejauh mana herba
pegagan dapat melindungi hati dari kerusakan akibat parasetamol, dan
mendapatkan kisaran data dosis efek hepatoprotektif herba pegagan dalam bentuk
infusa, melalui pemeriksaan enzim SGPT dan pemeriksaan hispatologi sel hati.
Penelitian ini mengikuti rancangan acak lengkap pola searah menggunakan hewan
uji tikus putih galur wistar, berat 200 g ± 10 %, umur 5-8 minggu. Cara
percobaan: 36 ekor tikus dibagi dalam 6 kelompok, masing-masing kelompok 6
ekor tikus. Untuk perlakuan, Kelompok I, diberi kontrol aquades. Kelompok II,
diberi suspensi parasetamol dosis 2,5 g/ kg BB. Kelompok III-VI, diberi infus
herba pegagan berturut-turut dosis 0,027; 0,054; 0,108; 0,216 g/ kg BB satu kali
sehari selama 1 minggu dan 8 jam setelah pemberian pada hari ke-7 diberi
suspensi parasetamol dosis 2,5 g/ kg BB. Pengambilan darah dilakukan melalui
sinus orbitalis saat sebelum perlakuan, 8 jam setelah perlakuan hari ke-7 dan 24
jam setelah pemberian parasetamol. Data SGPT diuji dengan uji statistik
ANAVA, apabila terdapat perbedaan yang bermakna dilanjutkan dengan uji
Tuckey dengan taraf kepercayaan 95%. Setelah itu dilakukan pemeriksaan
histopatologi sel hati tikus.Hasil penelitian menunjukkan bahwa infus herba
pegagan dosis ,027; 0,054; 0,108; 0,216 g/ kg BB mempunyai efek
hepatoprotektif pada tikus putih terinduksi parasetamol berturut-turut sebesar
34,19%; 62, 52%; 78,62%; 85,69%. Dan hasil analisis kualitatif dengan
pemeriksaan histologi menunjukkan herba pegagan mempunyai efek
hepatoprotektif | en_US |