Show simple item record

dc.contributor.advisordr. MTS Darmawan, Sp. A
dc.contributor.authorParamitha, Dwi Rizka
dc.date.accessioned2021-01-20T04:57:38Z
dc.date.available2021-01-20T04:57:38Z
dc.date.issued2013-06-26
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/26635
dc.description.abstractBayi harus memperoleh nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan yang optimal sejak lahir. Setiap bayi mempunyai hak mendapatkan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan bersamaan dengan pemberian makanan pendamping ASI sampai usia 2 tahun. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 prevalensi nasional gizi buruk pada balita adalah 5,4% dan gizi kurang adalah 13,0%. Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman untuk kegiatan pemantauan ASI eksklusif yang dilakukan pada sasaran yang berusia 6 –11 bulan dari 11.819 bayi yang menjadi sasaran sebanyak 5.908 bayi (49,98%) yang mendapat ASI secara eksklusif sebanyak 3.921 bayi (66,35%). Pemberian ASI eksklusif yaitu ibu yang memberikan ASI saja kepada bayinya sampai usia 6 bulan, masih dibawah target KW SPM yang harus dicapai pada tahun 2010 sebesar 80%.Tujuan:Untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dan status gizi bayi usia 0 –6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pakem, Sleman.Metode :penelitian ini menggunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional. Populasi pada penelitian ini adalah semua bayi usia 0 –6 bulan yang mengikuti kegiatan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pakem. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel penelitian totalsampling.Hasil :Hasil penelitian pada penelitian ini, didapatkan hasil yang menyatakan bahwa status gizi berdasarkan BB/U nilai p0,000 memiliki hubungan signifikan (p<0,05), dengan nilai rasio prevalensi (RP) 0,196 dan interval kepercayaan 95% (CI 95%) 0,112-0,342. Selain itu status gizi berdasarkan TB/U menunjukkan hasil p0,047 (p<0,05%) dengan nilai rasio prevalensi (RP) 4,300 dan interval kepercayaan 95% (CI 95%) 0,944 -19,582. Dan status gizi berdasarkan BB/TB menunjukkan hasil p0,357 (p>0,05) dengan nilai rasio prevalensi (RP) 2,050 dan interval kepercayaan 95% (CI 05%) 0,436 –9,646.Simpulan :Status gizi dengan parameter BB/U, TB/U dan BB/TB memiliki hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Pakem. Pemberian ASI eksklusif dapat mengakibatkan gizi kurang. Namun tidak selalu bayi dengan bukan ASI eksklusif mempunyai status gizi yang lebih buruk atau kurang dari bayi dengan ASI eksklusif. ASI eksklusif tidak selalu menjadi faktor yang mempengaruhi status gizi, melainkan ada faktor-faktor yang lebih mempengaruhi status gizi itu sendiri.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectgizi kurangen_US
dc.subjectgizi baiken_US
dc.subjectASI tidak eksklusifen_US
dc.subjectASI eksklusifen_US
dc.subjectStatus gizien_US
dc.titleHubungan Antara Pemberian Asi Eksklusif Dengan Status Gizi Bayi Usia 0-6 Bulandi Wilayah Kerja Puskesmaspakem, Slemanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM09711159


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record