Penerapan Asuhan Kefarmasian oleh Apoteker/Farmasis di Apotek Wilayah Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman
Abstract
Dalam melaksanakan perannya di apotek, Farmasis memiliki standar
kompetensi yang harus dipenuhi, salah satunya adalah standar kompetensi asuhan
kefarmasian. Penelitian mi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan serta
persepsi konsumen terhadap pelayanan asuhan kefarmasian oleh Farmasis, sehingga
dapat menjadi masukan untuk peningkatan kualitas pelayanan. Alat ukur yang
digunakan berupa kuesioner yang ditujukan kepada Farmasis, karyawan apotek dan
konsumen, kemudian data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa Farmasis menerapkan dengan kategori sangat positif tentang
sarana prasarana informasi obat. Kategori sangat negatif yakin tentang laporan ke
pemerintah dan dokter pribadi atau pihak terkait sehubungan pengobatan sendiri oleh
masyarakat, pencatatan perubahan terapi dan kunjungan serta komunikasi untuk
mengetahui kemajuan kesehatan pasien. Persepsi konsumen menunjukkan bahwa
mengenai pengajuan pertanyaan tentang identitas ketika menebus resep, penjelasan
penggunaan alat bantu obat, penyediaan media informasi, serta panawaran
penggantian obat, harus dipertahankan prestasinya. Sedangkan yang menjadi prioritas
utama adalah mengenai pengajuan pertanyaan seperti obat rutin yang sedang
dikonsumsi, waktu untuk konsultasi serta penginformasian efek samping obat. Untuk prioritas rendah meliputi pemantauan untuk mengetahui kemajuan kesehatan pasien
dan penjelasan tentang menilai, menyimpan dan memusnahkan obat.
Collections
- Pharmacy [1444]