dc.description.abstract | Timbal merupakan salah satu logam berat dengan tingkat kontaminan yang sangat beracun dan memiliki potensi yang sangat membahayakan bagi lingkungan. Pengolahan limbah timbal dalam air dapat dilakukan dengan metode adsorpsi menggunakan daun matoa (Pometia pinnata). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas penyerapan daun matoa sebagai adsorben terhadap logam timbal dalam air. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan kemampuan adsorpsi serbuk daun matoa murni (tanpa aktivasi) dan serbuk daun matoa teraktivasi asam sitrat (C6H8O7). Metode yang digunakan adalah sistem batch dengan variasi massa optimum adsorben, pH optimum larutan, waktu kontak optimum, dan konsentrasi optimum larutan Pb(NO3)2. Daun matoa dimanfaatkan sebagai adsorben karena tersusun atas gugus karboksilat (-OH, NH2, dan C=O) serta gugus CH2 alifatik yang berperan dalam penyerapan ion Pb. Setelah percobaan didapatkan hasil pada adsorben daun matoa teraktivasi lebih optimal dalam menyerap logam timbal dengan massa optimum sebesar 0,05 gram, pH optimum dalam kondisi pH 6, waktu kontak optimum selama 120 menit, dan konsentrasi larutan Pb(NO3)2 50 ppm. Serbuk daun matoa teraktivasi asam sitrat mempunyai kapasitas adsorpsi lebih besar dibandingkan dengan serbuk daun matoa murni (tidak diaktivasi) yaitu sebesar 139,3 mg/g. Maka dari itu, serbuk daun matoa sangat berguna untuk menyerap logam timbal dalam air, sarta sangat efisien dalam segi biaya. | en_US |