Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb.) terhadap Indeks Arthritis dan Gambaran Histopatologi Sel Sinovial pada Model Arthritis Rheumatoid Tikus Jantan yang Terinduksi CFA (Complete Freund's Adjuvant)
Abstract
Arthritis rheumatoid merupakan penyakit (autoimun) inflamasi kronis
yang ditandai dengan kerusakan persendian dan hiperplasia sinovium. Penelitian
ini dilakukan untuk melihat pengaruh ekstrak etanol temulawak (Curcuma
xanthorrhiza, Roxb.) terhadap pembahan indeks arthritis dan sebagai antiarthritis
rheumatoid dilihat dari pemeriksaan histopatologi sel sinovial telapak kaki tikus
yang diinduksi Complete Freund'n Adjuvant (CFA). Penelitian dilakukan dengan
rancangan acak pola searah. Sebanyak 30 ekor tikus putih jantan dengan berat
150- 200 gram dibagi menjadi 5 kelompok (N = 6), diberi makan serta minum ad
libitum. Kelompok I sebagai kontrol normal, Kelompok II (kontrol negatif)
diinduksi CFA pada hari ke-0, diamati sampai hari ke-50. Kelompok III (kontrol
positif) diinduksi CFA pada hari ke-0, pada hari ke-21 diberi metotrexat per oral
dosis 20 mg/70kgBB/minggu sampai hari ke-50. Kelompok IV dan V diinduksi
CFA pada hari ke-0, pada hari ke-21 diberi ekstrak temulawak per oral dengan
dosis masing-masing 25 dan 50 mg/kg BB sampai hari ke-50. Selama masa uji
diamati perkembangan arthritis dan pada hari ke-50 tikus dimatikan, kemudian
telapak kakinya dibuat preparat histopatologi untuk melihat infiltasi seluler.
Pembahan indeks arthritis dan hasil skoring histopatologi setiap kelompok
dibandingkan dengan menggunakan analisis statistika ANOVA satu arah (p<0,05)
dan dilanjutkan dengan uji Tukey (p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak
temulawak dapat mengurangi perkembangan indeks arthritis dan menghambat
infiltrasi sel radang pada model arthritis rheumatoid tikus yang terinduksiCFA.
Collections
- Pharmacy [1444]