Efek Antiangiogenik Alkaloid Fraksi Kloroform Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) Pada Membran Korio Alantois (CAM) Embrio Ayam Yang Terinduksi bFGF
Abstract
Angiogenesis merupakan peristiwa pertumbuhan pembuluh darah bam,
yang mana pada sel kanker merupakan cara untuk mendapatkan suplai nutrien dan
oksigen, sehingga dapat terus bertahan hidup. Buah mahkota dewa {Phaleria
macrocarpa (Scheff.) Boerl) adalah salah satu tanaman yang secara empiris telah
digunakan sebagai obat anti kanker oleh masyarakat dan telah dikembangkan
sebagai obat tradisional dalam bentuk kemasan siap pakai. Kandungan buah
mahkota dewa terdiri dari golongan alkaloid, tanin, flavanoid, fenol, saponin,
lignan, minyak atsiri dan sterol. Uji efek antiangiogenik dilakukan dengan
membagi CAM telur berembrio umur 9 hari dalam tujuh kelompok perlakuan.
Kelompok I sebagai kontrol paper disc, kelompok II sebagai kontrol bFGF,
kelompok III sebagai kontrol bFGF+pelarut DMSO 0,8%, kelompok IV, V, VI^
dan VII sebagai kelompok uji penghambatan angiogenesis, diberi bFGF 10 ng dan
alkaloid fraksi kloroform buah mahkota dewa berturut-turut dengan konsentrasi
50 jig/ml, 100 ng/ml, 200 ug/ml, dan 400 ug/ml. Setelah diinkubasi selama 3 hari
(umur 12 hari), telur dibuka dan isi telur dikeluarkan, kemudian membran korio
alantois yang melekat pada cangkang diamati secara makroskopik dan
mikroskopik. Hasil pengamatan makroskopik dikuantifikasi dan dianalisis efek
penghambatannya. Hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas antiangiogenik
dari alkaloid fraksi kloroform buah mahkota dewa, pada kelompok perlakuan
(alkaloid) IV, V, VI dan VII. berturut-turut adalah 19,10 %, 29,85 %, 43,88 %dan
51,04%.
Collections
- Pharmacy [1444]