dc.description.abstract | Pada umumnya amilum, termasuk amilim garut dapat digunakan sebagai
bahan penghancur dalam pembuatan tablet ( Wahyuni, 2002 ). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan amilum garut dari daerah
Kulon Progo Yogyakarta sebagai bahan penghancur terhadap sifat fisik dan
disolusi tablet asetosal.
Pada penelitian ini dibuat 6 formula tablet asetosal, 3 formula tablet
menggunakan bahan penghancur amilum garut dan 3 formula tablet menggunakan
bahan penghancur amprotab dengan variasi kadar masing - masing 9%, 11%dan
13 % menggunakan metode granulasi kering. Campuran homogen asetosal,
laktosa dan bahan penghancur dikempa membentuk slug dengan mesin tablet
single punch. Granul yang diperoleh dari penghancuran slug diayak dengan
ayakan 16/50 mesh. Campuran massa granul yang diperoleh dari penambahan
granul dan fase eksternal diuji sifat fisiknya meliputi waktu alir, sudut diam, dan
pengetapan. Kemudian massa granul ditablet dengan mempertahankan kekerasan
yang tetap, dan dilakukan uji sifat fisik tablet meliputi keseragaman bobot,
kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur tablet, lalu dilanjutkan dengan uji
disolusi. Data yang diperoleh dari hasil uji sifat fisik dan disolusi tersebut
dianalisis dengan dua cara, yaitu pendekatan secara teoritis dengan
membandingkan terhadap pustaka yang ada, dan pendekatan secara statistik
melalui analisis ANOVA satu jalan. Dan adanya perbedaan yang signifikan
dilanjutkan dengan uji T dengan tarafkepercayaan 95%.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semua formula memenuhi
persyaratan sifat fisik dan disolusi tablet yang baik. Formula III dengan bahan
penghancur yang amilum garut 13% atau amprotab 13% memiliki waktu hancur
yangpaling cepat. Dan formula I dengan bahan penghancur amilum garut 9%atau
amprotab 9% memiliki waktu hancur yang paling lama. Adanya penambahan
kadar bahan penghancur menyebabkan waktu hancur yang semakin cepat dan
disolusi obat yang semakin baik. | en_US |