Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatrik Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2005
Abstract
Demam tifoid merupakan penyakit endemik di Indonesia yang dapat
ditemukan sepanjang tahun dan insiden tertinggi pada daerah endemik terjadi
pada anak-anak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi penggunaan
antihintik nada nasien nediatrik nenderita demam tifoid di Tnstalasi Rawat
Inap RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta dilihat dari segi macam, dosis,
lama pemberian, serta kesesuaian dengan Standar Pelayanan Medik (SPM)
demam tifoid tahun 1995 selain itu untuk melihat prognosis infeksi pada
pasien pediatrik yang didiagnosa demam tifoid melalui nemeriksaan suhu
tubuh selama tahun 2005. Metode pengumpulan data menggunakan metode
retrospektif sedangkan analisis datanya menggunakan metode deskriptif non
anahtik. Data diperoleh dari kartu rekam medis pasien yakni meliputi : no
rekam medis umur ienis kelamin berat hadan data lahoratorium nenunians
(uji Widal dan uji fungsi hati), diagnosis penyakit penyerta sampai keadaan
pulang. Antibiotik yang sering dipakai meliputi : kloramfenikol, tiamfenikol,
fluorokuinolon, amoksisilin &isillin, sefalosporin generasi ketiga, dan
kotnmoksazol beserta dosis cara nemberian dan lama nemberian antibiotik
tersebut. Dari hasil penelitian, didapatkan kesesuaian penggunaan antibiotik
dengan standar terapi jika dilihat dari segi macam antibiotik yang digunakan
adalah sebesar 92,72 %. Pada kesesuaian penggunaan antibiotik dengan
standar teranj iika dilihat dari segi dosis vangdigimakan adalah sebesar 72 73
%. Sedangkan kesesuaian penggunaan antibiotik dengan standar tetapi jika
dilihat dari segi lama pemberian adalah sebesar 36,13 %. Tiamfenikol
memberikan prognosis infeksi tifoid yang paling baik.
Collections
- Pharmacy [1446]