Pemeriksaan Mikrobiologi Air Minum Isi Ulang di Wilayah Kecamatan Ngaglik, Sleman dengan Metode Most Probable Number
Abstract
Air minum merupakan kebutuhan pokokdan vital bagi manusia. Bisnis air
minum isi ulang semakin berkembang tenitama di daerah sekitar kampus yang
sebagian dihuni oleh mahasiswa misalnya di kecamatan Ngaglik, Sleman. Air
minum isi ulang banyak diminati oleh mahasiswa maupun penduduk setempat
karena selain mudah didapatkan dan praktis, harganya relatif terjangkau. Namun
demikian, kualitas, keamanan, dan kelayakan konsumsi masih dipertanyakan,
karena belum adanya pemantauan teratur dari laboratorium penguji yang
terakreditasi oleh Departemen Kesehatan terkait. Oleh karena itu uji
mikrobiologis air minum isi ulang di wilayah Kecamatan Ngaglik, Sleman perlu
dilakukan untuk mengetahui kualitas air minum sesuai Kepmenkes RI
907/MENKES/SK/VII/2002 dan standar air minum World Health Organization
(WHO). Metode pemeriksaan mikrobiologis yang digunakan untuk penelitian ini
yaitu mengetahui kandungan bakteri golongan Escherichia coli dan coliform
dalam 5 sampel yang diambil 3 kali dengan selang waktu 2 minggu menggunakan
metode Most Probable Number (MPN). Sumber air baku juga harus diketahui
asalnya karena mempengaruhi hasil akhir air minum isi ulang. Selain air baku
kualitas akhir air minum juga dipengaruhi mutu peralatan, prosedur pengolahan,
tenaga operasional dan kehigienisan tempat. Berdasarkan hasil pengujian, dari 5
sampel hanya ada 2 sampel yang memenuhi persyaratan kualitas air minum
menurut Kepmenkes dan standar air minum WHO.
Collections
- Pharmacy [1481]