dc.description.abstract | Kuil/candi merupakan produk arsitektur yang mencoba menghadirkan
pemahaman manusia khususnya umat Buddha mengenai alam dan ketuhanan untuk
memudahkan tiap-tiap individu dalam mengorientasikan dirinya menuju nirwana
(bebas dari penderitaan) terlepas dari tatanan sebab akibat. Tidak hanya simbol-simbol
kosmos yang melatarbelakangi pembentukan kuil/candi itu. namun lebih jauh
lagi merupakan manifestasi dari ajaran Buddha yang erat kaitannva dengan 3 intisari
kebenaran (semua kejadian bersifat fana, intisari kebenaran tidak mengandung
egoisme, nirwana adalah ketenangan sejati).
Kajian terhadap Borobudur. Angkhor. Water Temple dan Ruwanveli Dagoba
memunculkan nilai-nilai yang bisa diangkat menjadi sebuah konsep perancangan.
Kesan ruang nirwana, filosofi teratai, simbolisme pohon bodhi, penghayatan akan
mount meru, ruang suci, prosesi perjalanan ritual, simbol penguasaan arah,
pradaksina path adalah suatu nilai yang begitu kuat muncul dalam sebuah
kuil/candi. Penerapan nilai-nilai diatas menjadi konsep perancangan Wahana
Penelitian Arkeologi Sejarah yang merupakan tempat dilakukannya penelitian
arkeologi sejarah dan wisata arkeologi, sehingga didalamnya ada dua fungsi yang
sangat berbeda. Disatu sisi merupakan bangunan yang sakral tempat dimana orang
melakukan kegiatan keagamaan (Buddha) disisi lain adanya satu tuntutan sebagai
bangunan penelitian dan kegiatan wisata yang mengajak orang untuk masuk kesana
dengan menerapkan konsep spirit of Buddhist temple. Nilai yang dominan diangkat
berupa pemahaman konsepsi mandala yang diterapkan dalam pengaturan tata massa.
ekspresi centrality, axiality. syrntericalv dan orientation dalam penampakan
bangunan serta sistem sirkulasi bangunan yang diibaratkan sebagai proses perjalanan
ritual manusia mencapai pencerahan. | en_US |