dc.description.abstract | Akne vulgaris adalah penyakit peradangan folikel pilosebasea yang
bersifat menahun yang biasa dialami oleh remaja. Lokasi lesi paling banyak terdapat
di bagian wajah sehingga dapat memberi dampak psikologis. Faktor yang paling umum
diyakini memicu atau memperburuk jerawat adalah stres, kurang tidur, dan makanan.
Kurang tidur dapat menyebabkan menurunnya sistem imun dan menimbulkan stress
tingkat sedang yang diduga berpengaruh dengan patogenesis akne vulgaris.
Tujuan.Mengetahui hubungan antara kuantitas dan kualitas tidur dengan kejadian dan
derajat keparahan akne vulgaris.
Metode. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini siswa-siswi kelas X SMA N 4 Purworejo.
Kuantitas dan kualitas tidur dinilai menggunakan PSQI dan kuesioner tidur, sedangkan
kejadian dan derajat keparahan dinilai secara klinis berdasarkan foto standar. Data yang
didapat dianalisis menggunakan uji chi-square.
Hasil. Subyek penelitian berjumlah 149 subyek, dan 62 subyek diantaranya mengalami
akne vulgaris. Subyek penelitian dengan akne vulgaris paling banyak berumur 16
tahun. Dari hasil uji chi-square didapatkan hasil terdapat hubungan yang bermakna
antara kuantitas tidur dengan kejadian akne vulgaris (p=0,004). Tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara kuantitas tidur dengan derajat keparahan akne
vulgaris (p=0,242). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur
dengan kejadian akne vulgaris (p=0,339) dan derajat keparahan akne vulgaris (p=0,
246).
Kesimpulan. Kuantitas tidur berhubungan bermakna dengan kejadian kejadian akne
vulgaris, namun tidak bermakna dengan keparahan akne vulgaris.Kualitas tidur tidak
berhubungan bermakna dengan kejadian maupun keparahan akne vulgaris. | en_US |