| dc.description.abstract | Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Negara berkembang seperti Indonesia. Beberapa perilaku masyarakat dalam penatalaksanaan diare belum sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2011, sekitar 92 persen masyarakat di Indonesia tidak menggunakan antibiotika secara tepat. Ketika digunakan secara tepat antibiotika memberikan manfaat yang tidak perlu diragukan lagi. Namun bila dipakai atau diresepkan secara tidak tepat dapat menimbulkan kerugian.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif dengan rancangan retrospektif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotika pada pasien diare akut anak di Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara non probability sampling dengan tehnikpurposive samplingsejumlah 58 responden. Metode pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder yang didapat dari catatan rekam medis pasien diare akut di Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta. Tehnik analisis data menggunakan uji deskriptif.Hasil Penelitian: jenis kelamin laki-laki 39 (67.24%) dan perempuan 17 (29.31%), rata-rata umur responden adalah12 bulan, jenis obat rasional sebanyak 42 (72.41%), antibiotika sesuai kemenkes sebanyak 33 (56.89%) responden, lama penggunaan obat antibiotika pada pasien diare akut dapat sebagian besar selama 5 hari sebanyak 31 (53.44%) responden.Simpulan: Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin laki-laki. Proporsi usia responden didominasi oleh usia 12 bulan. Jenis obat produk obat antibiotika didominasi penggunaan antibiotika rasional. Sebagian besar penggunaan obat antibiotika sesuai standar kemenkes. Lama penggunaan obat antibiotika pada pasien diare akut dapat sebagian besar selama 5 hari. | en_US |
