dc.description.abstract | Kecemasan merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari.
Kecemasan sering muncul pada orang yang dianggap normal meskipun tergolong
neurotic. Kecemasan bisa didapat oleh siapa saja baik penderita kecemasan yang
miskin maupun yang kaya. Dari kecemasan ini tidak ada profesi yang terkecualikan.
Kecemasan bisa didapat seorang ibu rumah tangga, pekerja bangunan, sopir angkot,
pedagang, guru, dll. Guru SLB dituntut untuk mengabdikan seluruh kemampuan,
kreativitas, keterampilan, dan pikirannya untuk membidik anak-anak luar biasa, anakanak penyandang kelainan biasanya tidak responsif, menutup diri, bahkan menghindar
dari orang lain, dihantui rasa malu dan frustasi akibat kelainan yang disandangnya.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui kecemasan pada guru SLB C Negeri Pembina
Yogyakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskiptif dengan rancangan cross
sectional. Subyek dalam penelitian ini adalah guru-guru SLB C yang mengajar di SLB
Negeri Pembina Yogyakarta. Jumlah sampel adalah 55 orang.
Hasil Penelitian: Kecemasan pada guru SLB C menunjukkan tidak cemas sebanyak18
orang(34,61%), cemas 34 orang (65,38%). Kecemasan berdasarkan umur menunjukkan
bahwa pada umur 20-40 tahun yang mengalami kecemasan sebanyak 13 orang
(38,23%), sedangkan pada umur 41-63 tahun yang mengalami kecemasan sebanyak 21
orang (61,76%). Kecemasan berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa pada pria
sebanyak 13 orang (38,23%) yang mengalami kecemasan dan pada wanita sebanyak 21
orang (61,76%) yang mengalami kecemasan. Kecemasan berdasarkan lama bekerja
menunjukkan bahwa pada 0-10 tahun sebanyak 21 orang (61,76%) yang mengalami
kecemasan, lama bekerja selama 11-20 tahun sebanyak 5 orang (14,70%) yang
mengalami kecemasan, sedangkan lama bekerja 21-31 tahun sebanyak 8 orang
(23,52%) yang mengalami kecemasan.
Kesimpulan: Pada guru SLB C lebih banyak yang mengalami kecemasan. Selain itu,
ditemukan juga bahwa pada wanita, umur 41-63 tahun dan yang lama bekerja 0-10
tahun banyak mengalami kecemasan. | en_US |