Pengaruh Khitosan terhadap Isolat Staphylococcus epidermidis Penyebab Ketombe
Abstract
Potensi udang diindonesia rata-rata meningkat sebesar 7,4% pertahun, sehingga
limbah yang dihasilkan sangat besar. Limbah udang mengandung konstituen utama yang
terdiri dari protein, kalsium karbonat, khitin, pigmen dan abu. Khitin jika diproses lebih
lanjut akan dihasilkan khitosan. Khitosan telah diteliti oleh Tsai dan Su(1999) memiliki
sifat antibakteri, sehingga diperkirakan khitosan dapat digunakan sebagai antibakteri
terhadap Staphylococcus epidermidis penyebab ketombe. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk membuktikan apakah khitosan memiliki potensi untuk dimanfaatkan
sebagai bahan baku antiketombe dan meneliti pengaruh khitosan terhadap isolat
Staphylococcus epidermidis penyebab ketombe. Cara penelitian adalah dengan
pembuatan khitosan dari cangkang udang, pengambilan specimen ketombe kemudian
dilakukan isolasi di bagian mikrobiologi fakuitas kedokteran UGM dan identifikasi
Staphylococcus epidermidis, dan penentuan aktivitas khitosan dilakukan dengan difusi
padat cara sumuran dalam media nutrien agar dan uji penghambatan Staphylococcus
epidermidis oleh khitosan dalam media nutrien cair. Hasil penelitian didapatkan uji difusi
padat cara sumuran dalam media nutrien agar menunjukkan tidak ada zona hambatan
olehkhitosan dandari uji penghambatan Staphylococcus epidermidis oleh khitosan dalam
media nutrien cair didapat nilai g dari periakuan dengan khitosan 0,5% : 6,097 jam dan
5,88 jam dan periakuan tanpa khitosan 0,5% didapat nilai g : 5,88 jam dan 2,347, Dari
hasil ini disimpulkan bahwa khitosan belum dapat memberikan hambatan terhadap
pertumbuhan Staphylococcus epidermidis.
Collections
- Pharmacy [1481]