dc.description.abstract | Perkembangan populasi penduduk dunia mengalami laju
pertumbuhan yang sangat pesat, begitu pula yang terjadi di negara-negara
berkembang, Indonesia salah satunya. Pada perkembangannya tingkat pertumbuhan
di Indonesia mengalami perubahan yang cepat. Hal ini dikarenakan dengan adanya
latar belakang negara yang subur, sehingga menjadi tolak ukur pertumbuhan anak
hingga remaja. Perkembangan masa remaja ditandai dengan perkembangan
seksualitas pada remaja pria dan wanita, Pola perkembangan menuju pada
kematangan seksual, dimana remaja mengalami masa kesulitan menghadapi
perkembangan selanjutnya. Tingkat inilah proses pengetahuan akan seksual akan
membumbung tinggi pada masa remaja. Akibatnya remaja menjadi rentan terhadap
pengaruh buruk luar yang didorong perilaku seksual yang beresiko fatal bagi dirinya.
Pengaruh buruk tersebut dapat berupa Informasi-informasi yang salah tentang
hubungan seksual yang berakibat buruk terhadap remaja itu sendiri. Dan pada
akhirnya berdampak pada kenakalan remaja seperti kehamilan diluarnikah, aborsi,
kekerasan seksual (pemerkosaan), perilaku seksual menyimpang (homoseksual atau
lesbianism), penyakit menular seksual, HIV/AIDS.
Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan antara remaja yang belum pernah
mendapatkan pengetahuan seksual dan remaja yang pernah mendapatkan
pengetahuan seksual dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi pubertas.
Metode : Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik
menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas
X SMA N 6 Yogyakarta. Sampel penelitian berjumlah 46 orang siswi yang terdiri
dari 23 siswi yang mendapatkan pengetahuan seksual dan 23 siswi yang tidak
mendapatkan pengetahuan seksual. Analisis data dilakukan denganuji Chi Square.
Hasil : Dari 23 siswi SMA N 6 Yogyakarta yang mendapatkan pengetahuan seksual
yang mengalami kecemasan ringan sebanyak 2 orang, cemas sedang sebanyak 7
orang, dan cemas berat sebanyak 14 orang. Distribusi data untuk tingkat kecemasan
yang tidak mendapatkan pengetahuan seksual, yaitu cemas ringan sebanyak 2 orang,
cemas sedang sebanyak 14 orang, dan cemas berat sebanyak 7 orang. Untuk tingkat
pengetahuan seksual siswi, 23 siswi SMA N 6 Yogyakarta yang mendapatkan
pengetahuan seksual memiliki pengetahuan baik sebanyak 14 orang, pengetahuan
cukup 9 orang dan pengetahuan kurang tidak ada. Sedangkan untuk siswi SMA N 6
Yogyakarta yang tidak mendapatkan pengetahuan seksual memiliki pengetahuan baik
sebanyak 13 orang, pengetahuan cukup 10 orang, dan pengetahuan kurang tidak ada.
Dari analisis terhadap data didapatkan nilai ; df = 1 ; p > 0,05.
Simpulan : Terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara siswi yang mendapatkan
pengetahuan seksual dengan siswi yang tidak mendapatkan pengetahuan seksual
dalam menghadapi pubertas. | en_US |