Show simple item record

dc.contributor.advisor.dr. Ida Rochmawati, Msc. Sp.KJ.
dc.contributor.authorDewanti, Ilma Putri
dc.date.accessioned2020-12-23T08:07:40Z
dc.date.available2020-12-23T08:07:40Z
dc.date.issued2014-01-22
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/26115
dc.description.abstractDari beberapa fakta-fakta yang ada, faktor resiko kejadian bunuh diri di Gunungkidul bermacam-macam antara lain demografi (jenis kelamin, usia, status pernikahan,dan pekerjaan), penyakit kronik, psikologi. Selain itu faktor psikologi juga dapat terjadi, karena depresi pada lansia tidak memiliki manifestasi yang menonjol, sehingga dikhawatirkan dari depresi berdampak pada penyakit kronik dan dari dilihat dari usia sebagian besar adalah lansia. Sehingga dapat menjadikan pola berpikir untuk merencanakan maupun melakukan aksi bunuh diri. Untuk itu peneliti merasa tertarik untuk melihat determinasi faktor risiko kejadian bunuh diri di kabupaten Gunungkidul, DIY.Tujuan :Untuk mengetahui determinan (jenis kelamin, usia, status pernikahan, pekerjaan, penyakit kronis) kejadian bunuh diri pada lansia di Kabupaten Gunungkidul.Metode Penelitian :Untuk memperoleh data yang lengkap dan benar akan data yang dibutuhkan maka metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan ini adalah metode Case controldan metode verifikatif. Penentu subyek penelitian dilakukan dengan Total Sampling dengan 35 responden dan kontrol 70 responden. Untuk analis data menggunakan analisis data regresi.Hasil :Berdasarkan analisis bivariate maka variabel umur (p=0,003), pekerjaan (p=0,000), jenis penyakit (p=0,004) terdapat hubungan dengan kejadian bunuh diri. Sedangkan variabel yang tidak ada hubungan dengan kejadian bunuh diri adalah jenis kelamin(p=0,782) dan status pernikahan (p=0,170). Hasil analisis multivariate menunjukkan variabel status umur (p=0,.10), pekerjaan (p=0,999), jenis penyakit (p=0,011) merupakan variabel yang paling erat pengaruhnya dengan kejadian bunuh diri. Selain itu dapat diketahui determinasi / variable yang paling dominan terhadap kejadian bunuh diri yakni memiliki nilai R yang tertinggi yaitu pekerjaan dengan nilai R 22.326.Kesimpulan :Terdapat hubungan yang bermakna secara statistic antara umur, pekerjaan dan jenis penyakit dengan kejadian bunuh diri pada lansia di Kabupaten Gunungkidul. Sehingga dijadikan dasar untuk dilakukan progam pencegahan dari kasus bunuh diri khusus pada lansia sehingga masyarakat dapat terkontrol, terpelihara, tidak melakukan bunuh diri dan dapat memperbaiki kualitas hidupen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectGunungkidul DIYen_US
dc.subjectLansiaen_US
dc.subjectKejadian Bunuh Dirien_US
dc.subjectDeterminanen_US
dc.titleDeterminankejadian Bunuh Diri Pada Lansia Di Kabupaten Gunungkidul Diy Tahun 2011 -2012en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM10711054


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record