| dc.description.abstract | Setiap individu diciptakan tidak secara fisik saja melainkan juga hati nurani yang mampu merasakan kebahagiaan, kesedihan dan kecemasan. Kecemasan diartikan sebagai perasaan yang biasanya ditandai dengan rasa takut atau kekhawatiran yang berkelanjutan yang tidak menentu hal tersebut mampu membuat seseorang merasa tidak mampu atau bahkan menarik diri. Ada banyak cara yang dilakukan untuk menghilangkan rasa cemas yang dirasakan salah satunya dengan membiasakan diri untuk berpuasa sunah khususnya puasa sunah Senin-Kamis. Dengan kebiasaan berpuasa sunah membuat lebih merasa tenang, lebih disiplin waktu, dan lebih dekat dengan sang Pencipta.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan keteraturan puasa sunah Senin-Kamis dengan skor kecemasan pada mahasiswa FK UII angkatan 2010
Metode: Penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode potong lintang dimana pengumpulan data variabel independen dan variabel dependen dilakukan dalam satu waktu secara bersamaan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Hasil: Dari 170 subyek 160 diantaranya valid dan 10 kuisioner yang tereksklusi, dengan skor kecemasan rendah yang teratur melakukan puasa sunah Senin Kamis sebanyak 88 orang, skor kecemasan tinggi yang teratur melakukan puasa Senin Kamis sebanyak 28 orang, skor kecemasan rendah dengan ketidak teraturan puasa Senin-Kamis sebanyak 29 orang, dan skor kecemasan tinggi dengan ketidak teraturan puasa Senin-Kamis sebanyak 36 orang. Hasil analisis tes statistik akhir tentang hubungan keteraturan puasa Sunah Senin-Kamis dengan tingkat kecemasan dengan menggunakan uji chi square didapatkan p-value 0,753 Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara keteraturan puasa sunah Senin-Kamis dengan skor kecemasan
Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara keteraturan puasa sunah Senin-Kamis dengan skor kecemasan | en_US |
