Gambaran Patologi Kelenjar Ludah Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Diberi Sodium Nitrit (Nano2)

Abstract

Sodium nitrit yang berperan sebagai bahan pengawet makanan terutama daging. Nitrit memiliki dampak yang membahayakan bagi kesehatan terutama jika kadarnya berlebihan. Nitrit memiliki suatu senyawa amino atau amida yang mampu membentuk nitrosamin yang bersifat toksik. Pada keadaan akut nitrit dapat membentuk senyawa methemoglobin yang menyebabkan tubuh tidak mampu mengikat oksigen karena telah mengikat NO sehingga tubuh kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang gambaran patologi kelenjar ludah tikus (Rattus norvegicus) yang diberi NaNO2. Tujuan penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat gambaran patologi kelenjar ludah tikus (Rattus norvegicus) yang diberi sodium nitrit (NaNO2) dibanding kontrol. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan post-test control group design. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 12 ekor tikus. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus. Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol dengan sondase aquades dan kelompok kedua merupakan kelompok perlakuan dengan sondase larutan sodium nitrit (NaNO2) dengan dosis 104 miligram/kilogram berat badan satu kali pemberian. Setelah tikus mati, kelenjar ludah dibuat preparat histologi pewarnaan HE. Jumlah perubahan patologi berupa degenerasi, beberapa peradangan dan sedikit fibrosis antara kelompok kontrol dan perlakuan diuji dengan independent t test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan gambaran patologi kelenjar ludah tikus (Rattus norvegicus) berupa degenerasi, beberapa peradangan dan sedikit fibrosis antara kelompok kontrol dan perlakuan (p value = 0,388). Kesimpulan : Tidak ada perbedaan yang signifikan pada gambaran patologi kelenjar ludah antara tikus yang diberi sodium nitrit dibandingkan dengan kontro